JAKARTA - Startup di Eropa akan mendapatkan akses yang lebih mudah ke superkomputer yang dikhususkan untuk kecerdasan buatan (AI) guna membantu mereka mengembangkan model AI tujuan umum. Ini sebagai bagian dari pusat sumber daya terpadu baru untuk meningkatkan adopsi teknologi tersebut, demikian diumumkan oleh Komisi Eropa pada Rabu, 25 Januari.
Today, we announce the launch of “AI Factories”, revolving around our world-leading supercomputers.
Bringing together #AI ‘raw materials’:
✔️computing power #HPC
✔️#data
✔️#algorithms & talent
Supporting 🇪🇺 AI #startups to emerge as global leaders.https://t.co/nC0qv2aGLp pic.twitter.com/ADoXXqQsUi
— Thierry Breton (@ThierryBreton) January 24, 2024
Usulan dari lembaga eksekutif Uni Eropa ini mengikuti kesepakatan bulan lalu antara negara-negara anggota Uni Eropa dan para legislator tentang aturan penting untuk model AI besar dan kuat seperti yang didukung oleh Microsoft, ChatGPT, dan Google, Bard, serta penggunaannya.
Komisi menyatakan bahwa pusat sumber daya terpadu, atau yang disebut sebagai 'AI Factories', akan membantu startup AI dan peneliti untuk mengembangkan algoritma, menguji dan memvalidasi model AI skala besar, serta memfasilitasi akses mereka ke superkomputer yang dikhususkan untuk AI.
BACA JUGA:
"Hari ini, kami mengumumkan peluncuran AI Factories, mengumpulkan 'bahan baku' untuk AI: daya komputasi, data, algoritma, dan bakat," kata kepala industri UE, Thierry Breton, dalam sebuah pernyataan.
Eropa bersaing dengan Amerika Serikat dan China untuk menjadi pemimpin dalam teknologi ini, yang digunakan dalam berbagai industri dan aplikasi.