Bagikan:

JAKARTA – Platform perdagangan seni digital NFT (Non-Fungible Token) dikabarkan akan mendapat peningkatan atau upgrade dalam waktu dekat. Nantinya, platform ini akan menjadi OpenSea 2.0. Pengembang OpenSea berencana meningkatkan tampilan antarmuka (interface) yang lebih baik untuk penggunanya.

Menurut CEO OpenSea, Devin Finzer, OpenSea akan menghadirkan sejumlah kategori NFT berdasarkan penggunaannya. Misalnya kategori NFT di jaringan Solana dan Ordinal yang dikembangkan di blockchain Bitcoin.

“Kami benar-benar ingin memiliki antarmuka (interface) marketplace yang dapat disesuaikan dengan lebih baik agar sesuai dengan setiap jenis kasus penggunaan,” ujar Finzer dilansir dari Coingape.

Tidak hanya itu, OpenSea juga akan menampilkan NFT berdasarkan tanggal. Upgrade ini terbilang cukup penting mengingat persaingan platform perdagangan NFT kian memanas dengan munculnya Blur dan Tensor yang kian populer di kalangan penggemar NFT.

Untuk memperkuat posisinya sebagai platform perdagangan NFT terdepan, OpenSea akan menghadirkan fitur perdagangan profesional dan akan membuat fitur anyar ini mudah diakses oleh pengguna. Soal antarmuka, pengembang juga memungkinkan pengguna OpenSea untuk beralih dari mode kolektor ke mode yang yang lebih canggih lagi.

Kemudian, mengatasi maraknya NFT scam dan tautan URL yang membahayakan keamanan pengguna, OpenSea telah meningkatkan pendeteksian NFT palsu dan URL berbahaya. Ini merupakan bagian penting terkait masalah keamanan platform dan meningkatkan kenyamanan pengguna supaya terhindar dari penipuan.

Kendati begitu, CEO OpenSea Devin Finzer tidak menyinggung soal disetopnya royalti wajib untuk kreator NFT yang sempat heboh beberapa waktu lalu. Hingga kini belum diketahui apakah program royalti tersebut akan diadakan lagi atau tidak.

Ruang NFT semakin ramai dengan kian populernya Ordinals, seni digital mirip NFT yang dikembangkan di jaringan Bitcoin. Mengomentari hal ini, Finzer mengaku masih optimistis pasar akan tetap menyukai NFT yang dikembangkan di jaringan Ethereum. Apalagi dengan bertambahnya layer-2 Ethereum seperti Optimism dan Arbitrum yang mampu mengurangi beban jaringan dan meningkatkan kecepatan serta membuat biaya transaksi semakin murah.

Finzer menguraikan bahwa seni digital yang dibangun di jaringan Bitcoin kemungkinan akan terbatas dan hanya memiliki use case untuk jenis seni saja. "Saya benar-benar berpikir bahwa jenis aplikasi yang dapat Anda buat di [jaringan] Bitcoin mungkin akan terbatas pada kasus penggunaan jenis seni dan bukan hal yang lebih beragam," pungkasi CEO OpenSea, Devin Finzer.