JAKARTA – Grup band terkenal asal Inggris, MUSE, telah meluncurkan albumnya dalam format NFT. Hal tersebut digagas oleh Serenade dan Warner Records Inggris yang menghadirkan format musik anyar dalam NFT.
Berdasarkan laman resmi Serenade, setiap Digital Pressing menyertakan karya seni audio dan album, pers terbatas dalam ukuran edisi yang ditetapkan, materi bonus yang memenuhi syarat grafik, royalti on-chain, dan modul kolektor.
Dilansir NFT Now, pada tanggal 26 Agustus, band rock asal Inggris MUSE telah mencatatkan sejarah dengan menjadi artis pertama yang menawarkan album dengan format baru ini dengan merilis “Will of the People”. Album ini terjual habis hanya dalam waktu 25 menit. Meskipun album ini belum memenuhi syarat untuk tangga lagu AS, album ini akan memiliki kesempatan untuk menduduki peringkat teratas di tangga lagu Inggris dan Australia.
Sold out! Grab a piece of chart history via the Opensea secondary market: https://t.co/z5vGiNveuG pic.twitter.com/yMUyiORIX0
— Serenade (@serenade__co) August 26, 2022
“Terjual habis! Dapatkan sepotong sejarah tangga lagu melalui pasar sekunder Opensea,” tulis pengumuman di postingan Twitter Serenade.
BACA JUGA:
MUSE dan NFT
Ini bukan pertama kalinya MUSE menggarap NFT. Sang vokalis, Mathew Bellamy sebelumnya sudah pernah merilis tiga single anyarnya sebagai NFT pada Juli lalu. Itu meliputi trek lagu yang direkam pada salah satu gitar mendiang ikon rock besar Jeff Buckley.
Setiap Digital Pressing dari “Will of the People” - dan semua album berikutnya yang dirilis dengan format ini - akan dihitung sebagai satu penjualan album fisik di tangga lagu. Untuk peluncuran percontohan ini, data penjualan akan terdaftar di tangga musik di pasar musik Inggris dan Australia.
Menurut pendiri Serenade, Max Shand, menyatakan bahwa format baru musik tersebut bakal menawarkan sesuatu yang unik dan menarik untuk penggemar grup band mereka. Shand memaparkan penawaran terbaru yang disebut format Digital Pressing.