Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan sedang menggodok beberapa insentif untuk penyelenggara layanan telekomunikasi atau operator seluler. 

Setelah Program Analog Switch Off (ASO) selesai, saat ini spektrum frekuensi radio 700 MHz (low band) sudah bersih dan dapat dilelang untuk pemanfaatan jaringan 5G.

Untuk itu, Kementerian Kominfo telah melakukan kajian mengenai mekanisme insentif bagi operator seluler. 

“Jadi kita sedang berdiskusi tentang wacana itu, kami mau selesaikan karena lelang  beberapa terakhir ini naik terus. Tapi kesehatan industri kayaknya tidak sedang baik-baik saja. Jadi perlu ada wacana berkaitan dengan masalah insentif ini,” kata Dirjen SDPPI Kominfo Ismail kepada media belum lama ini. 

Ismail juga mengatakan bahwa Kominfo telah berdiskusi dan mengumpulkan masukan-masukan dari para penyelenggara operator seluler. 

Namun, kajian ini masih belum diputuskan karena masih memerlukan diskusi lebih lanjut dengan berbagai pihak termasuk Kementerian Keuangan dan instansi lainnya. 

“Jadi kalau ditanya kapan, kalau kajian kami sebenarnya sudah menghujung final lah, dari tim sudah memberikan ke pak menteri, tapi beliau belum memutuskan. Bukan karena pak menteri lambat memutuskan, tapi karena masih harus berkomunikasi lagi dengan beberapa pihak dari lembaga lain,” tegasnya. 

Sebelumnya, Menkominfo Budi Arie Setiadi telah bertemu dengan penyelenggara layanan telekomunikasi atau operator seluler Indosat, Telkomsel, XL dan Smart. 

Dalam pertemuan itu, Menkominfo membahas alternatif skema pemberian insentif bagi operator seluler guna meningkatkan kecepatan bandwidth untuk kebutuhan implementasi teknologi jaringan telekomunikasi 5G di Indonesia.