Bagikan:

 

JAKARTA – Setelah berbulan-bulan terjebak di dalam kapsul, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan bahwa mereka berhasil mengeluarkan sampel asteroid Bennu.

Hal ini bisa terjadi karena tim kurasi Johnson Space Center NASA mengembangkan alat untuk membongkar dua pengencang dari kepala Touch-and-Go Sample Acquisition Mechanism (TAG SAM). Pembongkaran ini berhasil memperlihatkan batuan dan debu di dalamnya.

“Para insinyur dan ilmuwan telah bekerja tanpa lelah di belakang layar selama berbulan-bulan untuk merancang, mengembangkan, dan menguji alat-alat baru yang memungkinkan kami melewati rintangan ini,” kata Kepala Divisi ARES Johnson Eileen Stansbery.

Stansbery pun mengatakan bahwa seluruh tim, termasuk insinyur dan ilmuwan, bahagia dengan keberhasilan ini. Menyambut keberhasilan ini, tim akan mengambil gambar sampel dengan resolusi yang tinggi, mengeluarkan sampel, dan menimbangnya.

Belum diketahui berat dari sisa sampel yang terkumpul, tetapi tim kurasi berhasil mengumpulkan 70,3 gram sampel pada Oktober lalu. Meski tidak dihitung dengan sampel yang baru diamankan, NASA berhasil melampaui target dengan mengumpulkan 60 gram material.

Saat ini, tim kurasi telah memisahkan sampel untuk dibagikan ke tim sains NASA. Sisa sampel yang dibawa kapsul Resource Identification, Security-Regolith Explorer (OSIRIS-REx) telah disegel di tempat yang kedap udara untuk diawetkan dengan jangka waktu yang lama.

Sampel Bennu pertama kali dikumpulkan pada 20 Oktober tahun lalu. Saat itu, tim kurasi hanya mampu mengumpulkan sebagian material karena kepala TAGSAM belum bisa dibuka. Pasalnya, tidak ada alat yang tepat untuk masuk ke dalam glovebox.

Tim mengalami kesulitan karena mereka harus berhati-hati untuk membuka kapsul tersebut. Satu-satunya cara untuk mengumpulkan sisa material adalah dengan mengembangkan alat baru yang bisa masuk ke dalam glovebox dan membuka dua pengencang.

Beruntungnya, NASA berhasil membuka TAGSAM dan mengumpulkan sisa material Bennu. Dalam beberapa bulan ke depan, tim kurasi akan membuat katalog sampel Bennu agar bisa diakses oleh komunitas ilmiah global.