JAKARTA – Selama beberapa bulan, NASA kesulitan dalam membuka Mekanisme Akuisisi Sampel Touch-and-Go (TAGSAM). Lengan robotik dari pesawat OSIRIS-REx itu membawa sampel asteroid Bennu.
Awalnya, pengumpulan sampel di dalam glovebox berjalan dengan lancar. Namun, ketika NASA ingin membuka bagian kepala TAGSAM, mereka kesulitan karena tidak ada alat pembuka yang bisa masuk ke dalam glovebox.
Tim kurasi dari Johnson Space Center NASA akhirnya mengembangkan alat baru untuk membuka kepala TAGSAM. Setelah alatnya diuji, pengencang kepala TAGSAM berhasil dibuka dan sampelnya mulai dikumpulkan kembali.
Sampel Bennu yang tersisa telah dipindahkan ke dalam wadah yang kedap udara. Sisa asteroid ini telah dihitung dan beratnya mencapai 70,3 gram. Jika digabungkan dengan sampel yang sudah dihitung sebelumnya, jumlahnya mencapai 121,6 gram.
BACA JUGA:
Hasil penghitungan ini menunjukkan bahwa misi OSIRIS-REx berhasil mencapai target. Pesawat tersebut hanya perlu membawa pulang 60 gram material, tetapi jumlahnya mencapai dua kali lipat sehingga Bennu menjadi asteroid terbanyak yang pernah dikumpulkan.
Dari 121,6 gram sampel, NASA akan menyimpan 70 persen sampel di Johnson untuk keperluan penelitian. Material yang disimpan ini akan diteliti oleh ilmuwan dari Badan Antariksa Kanada (CSA), Badan Eksplorasi Kedirgantaraan Jepang (JAXA), dan masih banyak lagi.
Seluruh informasi mengenai Bennu dan komponen materialnya akan dirilis dalam bentuk katalog. Dokumen berisi daftar informasi tersebut akan dibagikan ke seluruh komunitas ilmiah global pada musim semi mendatang.