Bagikan:

JAKARTA - CEO OpenAI, Sam Altman (38), dan sahabat karibnya Oliver Mulherin (30), akhirnya mengikat janji suci dalam sebuah upacara pernikahan yang hangat di Hawaii.

Acara eksklusif tersebut berlangsung di dekat rumah pulau Altman pada 10 Januari, dengan kehadiran keluarga terdekat dan beberapa teman.

Pasangan ini berbagi kabar bahagia mereka melalui unggahan Instagram, di mana Mulherin menulis, "menikahi sahabat terbaik dan cinta hidup saya."

Upacara pernikahan dipimpin oleh saudara laki-laki Sam, Jack Altman, pendiri dan mantan CEO Lattice, sebuah perusahaan yang fokus pada perangkat lunak manajemen kinerja karyawan.

Pasangan pengantin baru ini mengenakan pakaian serasi, dengan kemeja putih, celana berwarna gading terang, dan sepatu sneakers putih.

Dalam perkembangan sebelumnya pada September tahun lalu, Altman mengumumkan bahwa mereka berdua bersama Mulherin ingin segera memiliki anak. Mereka juga terlihat bersama dalam sebuah makan malam di Gedung Putih.

Menariknya, Mulherin, lulusan teknik perangkat lunak dari Universitas Melbourne, tampak memiliki minat yang besar dalam kecerdasan buatan (AI). Dia telah terlibat dalam proyek-proyek AI terkait deteksi bahasa, dengan keahliannya terletak dalam ranah Internet-of-Things (IoT).

Setelah mengumumkan pernikahannya di Instagram, komunitas teknologi memberikan ucapan selamat kepada pasangan tersebut. Tokoh-tokoh terkenal seperti Lauren Sanchez, tunangan Jeff Bezos, serta pengusaha teknologi Alexandr Wang, Shervin Pishevar, Zen Matoshi, dan Adrian Aoun, antara lain, menyampaikan ucapan selamat merek

Sementara  itu Altman, juga dijadwalkan  bertemu dengan Ketua DPR AS dari Partai Republik, Mike Johnson, di Capitol Hill pada  Kamis, 11 Januari demikian dilaporkan Axios.

Kantor Johnson tidak segera merespons permintaan untuk memberikan komentar. OpenAI menolak untuk memberikan komentar.

OpenAI, yang didukung oleh Microsoft   dan merupakan pembuat ChatGPT, didirikan sebagai nirlaba sumber terbuka sebelum salah satu pendiri, Altman, beralih ke struktur laba terbatas pada tahun 2019.

OpenAI mengeluarkan Altman pada 17 November tanpa memberikan alasan yang rinci, memicu kekhawatiran di kalangan investor dan karyawan. Namun, dia dipulihkan empat hari kemudian dengan janji adanya dewan baru.

Meningkatnya kecerdasan buatan menimbulkan berbagai kekhawatiran, termasuk kekhawatiran bahwa itu bisa digunakan untuk mengganggu proses demokratis, mempercepat penipuan, atau menyebabkan kehilangan pekerjaan yang dramatis, antara lain. Eropa lebih maju dari Amerika Serikat dalam regulasi seputar kecerdasan buatan, dengan para legislator di sana sedang merancang aturan-aturan seputar AI.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden dari Partai Demokrat telah mendorong para legislator untuk mengatur kecerdasan buatan, tetapi Kongres AS yang polarisasi, di mana Partai Republik menguasai DPR dan Partai Demokrat memiliki mayoritas di Senat, belum membuat kemajuan signifikan dalam mengesahkan regulasi yang efektif.