JAKARTA - OpenAI, pengembang kecerdasan buatan (AI), sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan-perusahaan besar seperti CNN, Fox Corp., dan Time untuk melisensikan konten berita mereka. Hal ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg.
OpenAI dilaporkan tengah mencari kesepakatan dengan raksasa media yang memproduksi berita, video, dan jenis konten media digital lainnya untuk membantu membuat chatbot AI-nya lebih akurat dan terkini.
Sebagai contoh, OpenAI mengatakan sedang membahas lisensi artikel dari CNN untuk melatih ChatGPT dan menampilkan kontennya dalam produk OpenAI. Baik CNN maupun Fox dikabarkan sedang membahas lisensi teks, video, dan gambar.
Pada 9 Januari, Fox Corp mengumumkan peluncuran platform blockchain berbasis Polygon untuk membantu memverifikasi penggunaan kontennya oleh perusahaan AI.
Jessica Sibley, CEO Time, merilis pernyataan yang mengatakan bahwa mereka sedang dalam pembicaraan dengan OpenAI dan "optimistis untuk mencapai kesepakatan yang mencerminkan nilai wajar konten kami."
Saat artikel ini ditulis, chatbot AI ChatGPT-3.5 gratis dan tersedia secara publik dari OpenAI hanya dilengkapi dengan data pelatihan hingga Januari 2022.
BACA JUGA:
Namun, pada September 2023, OpenAI mengumumkan bahwa model premium dan enterprise yang menjalankan ChatGPT-4 sekarang dapat menjelajahi internet dan tidak lagi dibatasi oleh jadwal pelatihan.
Inisiatif OpenAI untuk membuat kesepakatan lisensi dengan perusahaan media pada dasarnya akan melindunginya dari masalah di masa mendatang terkait pelanggaran hak cipta.
Hal ini muncul saat OpenAI menghadapi beberapa gugatan hukum terkait dugaan pelanggaran hak cipta konten yang digunakan untuk melatih model AI-nya.
Yang paling signifikan adalah gugatan yang diajukan oleh The New York Times pada 27 Desember yang menyatakan bahwa penggunaan kontennya oleh OpenAI dalam pelatihan "bukan merupakan penggunaan yang adil dengan segala ukuran" dan mengancam pekerjaan jurnalistiknya.
Sepekan kemudian, gugatan lain diajukan terhadap OpenAI oleh para penulis Nicholas Basbanes dan Nicholas Gage, yang berpendapat bahwa pemilik hak cipta harus diberi kompensasi atas penggunaan karyanya dalam pelatihan AI.
Pada 9 Januari, OpenAI secara resmi merespons gugatan NYT dengan menyebutnya "tidak beralasan" dan menyatakan bahwa mereka sedang berbicara dengan organisasi media tentang kolaborasi dan kemitraan untuk lisensi konten dan integrasi AI.