Kerja Sama dengan FBI Cari Pelaku Peretasan Akun SEC di Media Sosial X
Komisi Sekuritas dan Bursa AS serius mencari peretas yang membobol akun media sosialnya. (Foto; Dok. DigitalTokens)

Bagikan:

JAKARTA - Akun media sosial resmi Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menjadi korban peretasan pada Selasa, 9 Januari 2024. Peretas menyebarkan informasi palsu tentang persetujuan produk exchange-traded fund (ETF) berbasis bitcoin spot.

Informasi palsu ini sempat membuat heboh pasar kripto, yang sedang menunggu keputusan SEC terkait pengajuan ETF bitcoin spot dari beberapa perusahaan. SEC dan FBI saat ini sedang menyelidiki insiden ini, yang juga mendapat sorotan dari para anggota parlemen AS.

Informasi palsu tersebut muncul di akun media sosial SEC sekitar pukul 16.00 waktu timur AS, dan langsung menyebar luas di kalangan pengikut akun tersebut. Informasi palsu tersebut mengklaim bahwa SEC telah menyetujui beberapa ETF bitcoin spot untuk dicatatkan di bursa saham AS. Padahal, SEC belum mengeluarkan keputusan resmi terkait hal tersebut, dan diperkirakan akan melakukannya pada hari yang sama atau beberapa hari kemudian.

Ketua SEC, Gary Gensler, segera merespons informasi palsu tersebut melalui akun pribadinya, dan menegaskan bahwa tidak ada persetujuan ETF bitcoin spot yang diberikan oleh SEC. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak percaya dengan informasi yang tidak berasal dari sumber resmi SEC, yaitu situs web SEC dan Federal Register.

Juru bicara SEC, John Nester, mengonfirmasi bahwa akun media sosial SEC telah diretas, dan bahwa SEC sedang bekerja sama dengan penegak hukum, termasuk Kantor Inspektur Jenderal SEC dan Biro Investigasi Federal (FBI), untuk menyelidiki insiden ini. Ia juga menjamin bahwa SEC akan memberikan pembaruan yang sesuai mengenai perkembangan penyelidikan dan tindakan resmi terkait ETF bitcoin spot.

Reaksi Parlemen AS

Peretasan akun media sosial SEC ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan anggota parlemen AS, yang mempertanyakan langkah-langkah keamanan digital yang diambil oleh SEC. Mereka juga mendesak SEC untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden ini, dan memberikan penjelasan yang transparan kepada publik.

Salah satu yang mengkritik SEC adalah Wakil French Hill, yang menyebut insiden ini sebagai "kerentanan teknologis yang signifikan" di Washington, dan sebagai "titik rendah" bagi SEC. Ia bersama dengan Ketua Komite Layanan Keuangan DPR, Patrick McHenry, dan anggota lainnya, berencana mengirim surat kepada Gensler, yang menuntut penjelasan dan pertanggungjawaban SEC terkait peretasan ini.

Senator Cynthia Lummis juga mengecam SEC, dan menyoroti potensi dampak negatif dari informasi palsu tersebut terhadap pasar kripto. Ia mendesak Gensler untuk memberikan klarifikasi dan jaminan kepada investor kripto, dan untuk mempercepat proses persetujuan ETF bitcoin spot, yang dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan legitimasi dan pengawasan terhadap industri kripto.