Bagikan:

JAKARTA - Biro Investigasi Federal (FBI) berhasil menangkap Eric Council Jr., pria asal Alabama, yang diduga menjadi dalang di balik penyebaran informasi palsu mengenai persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin melalui akun media sosial milik Securities and Exchange Commission (SEC). Penipuan yang terjadi pada Januari lalu ini sempat memicu kenaikan harga Bitcoin secara signifikan, meskipun produk ETF tersebut belum benar-benar disetujui oleh SEC.

Menurut pernyataan resmi, Eric Council Jr. didakwa melakukan konspirasi pencurian identitas dan penipuan akses perangkat. “Dakwaan menyebutkan bahwa Eric Council Jr. secara ilegal mengakses akun X milik SEC dengan menggunakan identitas curian dari seseorang yang memiliki akses ke akun tersebut, lalu mengambil alih nomor ponselnya,” ungkap Nicole Argentieri, Principal Deputy Assistant Attorney General. 

Council bersama beberapa rekannya dituduh menggunakan akses ilegal tersebut untuk menyebarkan informasi palsu yang menyatakan bahwa SEC telah menyetujui produk spot Bitcoin ETF. Unggahan tersebut memicu lonjakan harga Bitcoin hingga 1.000 dolar AS (sekitar Rp15,5 juta), sebelum akhirnya turun kembali sebesar 2.000 dolar AS (sekitar Rp31 juta) setelah terungkap bahwa informasi itu tidak benar.

Kasus ini terjadi hanya beberapa hari sebelum SEC secara resmi memberikan persetujuan terhadap produk ETF spot Bitcoin. Insiden tersebut menimbulkan gejolak di pasar kripto, sekaligus menyoroti kerentanan ekosistem keuangan digital terhadap manipulasi informasi.

Lebih lanjut, FBI mengungkap bahwa setelah berhasil melakukan SIM swap—metode penipuan yang digunakan untuk mengambil alih nomor telepon korban—Council membeli ponsel baru yang digunakan untuk mengakses akun X milik SEC. “Council menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin atas keberhasilannya melakukan SIM swap. Setelah itu, ia menuju Birmingham, Alabama, untuk mengembalikan iPhone yang digunakan dalam penipuan tersebut dan menukarkannya dengan uang tunai,” demikian pernyataan dari FBI.

Council dijadwalkan akan dihadapkan ke pengadilan di Alabama pada Kamis mendatang. SEC menyampaikan apresiasi kepada pihak berwenang atas langkah cepat dalam mengungkap pelaku di balik peretasan ini. “Kami berterima kasih atas kewaspadaan aparat hukum dalam menindak para pelaku kejahatan siber yang merusak integritas pasar keuangan,” ujar juru bicara SEC.