Bagikan:

JAKARTA - Tahun 2023 menjadi titik balik bagi industri kripto, di mana industri ini mengalami pemulihan setelah menghadapi periode crypto winter pada tahun 2022, yang mengakibatkan Bitcoin mengalami koreksi sebesar 75 persen dari harga puncaknya pada tahun 2021. 

Meski demikian, data dari Bappebti menyebutkan bahwa nilai transaksi kripto di Indonesia pada Oktober 2023 mencapai104,9 triliun rupiah, dengan jumlah investor naik menjadi 18,06 juta. 

Namun, angka ini masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022, di mana transaksi mencapai Rp306,4 triliun.

Tapi, meskipun ada tantangan di pasar, Tokocrypto tetap dalam kondisi perusahaan yang sehat, stabil, dan profit. Transaksi di platform ini naik 40 persen dalam dua kuartal terakhir tahun 2023, termasuk peningkatan jumlah trader aktif dan pengguna baru. 

“Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu mengatasi tantangan industri dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan profitabilitas,” tulis perusahaan dalam pernyataannya, dikutip Jumat, 29 Desember. 

Data terkini menunjukkan bahwa jumlah pengguna terdaftar di Tokocrypto mencapai lebih dari 3,2 juta investor dengan transaksi Tokocrypto dalam satu tahun terakhir ini juga menunjukkan tren positif. 

Seiring dengan pasar kripto yang mulai tumbuh kembali, Tokocrypto mencatatkan pertumbuhan dengan rata-rata daily trading volume mencapai lebih dari kurang lebih rata-rata 18.000 dolar AS (Rp277 juta) per hari.