Bagikan:

JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) hadir dalam pertemuan Dewan Antariksa Nasional tahun ketiga yang digelar pada Rabu, 20 Desember lalu, di Washington DC.

Diwakili oleh Wakil Administrator NASA Pam Melroy, NASA mengumumkan bahwa mereka akan memperkuat kemitraannya dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dalam memantau kualitas udara di Amerika Serikat Selatan dan Afrika.

Selain itu, NASA juga akan bermitra dengan Badan Antariksa Italia untuk membangun misi Multi-Angle Imager for Aerosols (MAIA). Rencananya, proyek ini akan diluncurkan pada tahun 2025 untuk meningkatkan pengukuran materi partikulat di wilayah metropolitan.

Menurut NASA, pemantauan partikel halus untuk mengetahui kualitas udara merupakan langkah yang sangat penting untuk menjaga kesehatan manusia. Pasalnya, masalah ini sering berkaitan dengan penyakit pernapasan, kardiovaskular, hingga reproduksi manusia.

“Hasil dari misi ini akan memungkinkan kita untuk lebih memahami dampak polusi terhadap kesehatan di komunitas global yang beragam secara geografis, termasuk Belahan Bumi Selatan,” kata Melroy, dikutip dalam rilis resmi NASA.

Selain itu, Melroy juga sempat menyinggung tentang pentingnya kemitraan internasional untuk mendukung dua program utama NASA, yaitu misi pendaratan di Bulan dan eksplorasi Mars. Melroy menekankan bahwa dua program ini bergantung pada kemitraan yang kuat.

“Masa depan kami bergantung pada kemitraan. Bersama-sama, kita akan memajukan ilmu pengetahuan secara strategis, meningkatkan postur nasional kita, dan menginspirasi generasi baru untuk ingin menjelajahi kosmos,” ujar Melroy.

Sementara itu, Wakil Presiden Amerika Serikat, Kemala Harris, yang menggelar pertemuan tersebut ikut menekankan pentingnya kemitraan internasional. Hal ini berkaitan erat dengan pengambilan manfaat dari eksplorasi luar angkasa.

Menurut Harris, Amerika Serikat telah menjadi pemimpin sektor antariksa untuk waktu yang cukup lama. Meski sudah paling unggul dari segi eksplorasi antariksa, Harris merasa bahwa Amerika Serikat masih harus memperluas kepemimpinannya.

“Salah satu cara utama kita untuk terus memperluas kepemimpinan tersebut adalah dengan memperkuat kemitraan internasional kita, menggabungkan sumber daya, kapasitas ilmiah, dan keterampilan teknis kita dengan sekutu dan mitra kita di seluruh dunia,” jelas Harris.