Bagikan:

JAKARTA – Meta akhirnya menjadikan enkripsi end-to-end sebagai standar di Messenger. Dengan diterapkannya enkripsi default, metode ini bukan lagi sebuah pilihan bagi pengguna Messenger.

Kepada The Verge, perwakilan Meta mengatakan bahwa peralihan sistem enkripsi sebelumnya ke enkripsi default merupakan perjalanan yang tidak mudah. Seluruh engineer, desainer, hingga pakar kebijakan ikut serta dalam perubahan ini.

“Hal ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diwujudkan karena kami telah meluangkan waktu untuk memperbaikinya,” kata Vice President Messenger, Loredana Crisan, dikutip VOI dari The Verge.

Sebenarnya, enkripsi end-to-end bukan hal yang baru bagi Meta karena mereka telah merilis enkripsi tersebut sejak tahun 2016. Hanya saja, enkripsi end-to-end di Messenger ini hadir dalam bentuk opt-in atau perlu izin dari penggunanya.

Artinya, enkripsi ini bersifat opsional. Hanya pengguna yang mengaktifkan fitur enkripsi end-to-end yang bisa menjaga privasi obrolan mereka dengan ketat, baik kepada perusahaan maupun kepada lembaga penegak hukum.

Dengan keluarnya pengumuman ini, Meta akhirnya memiliki dua platform yang telah terenkripsi secara default, yaitu Messenger dan WhatsApp. Meski sudah diluncurkan, Crisan mengatakan bahwa enkripsi ini masih dirilis secara bertahap secara global.

Sementara itu, Instagram masih menggunakan metode enkripsi end-to-end secara opt-in dalam fitur pesannya. Kabarnya, Meta juga akan menjadikan enkripsi ini sebagai default tak lama setelah Messenger menggunakan enkripsi default di obrolan pribadi.