Bagikan:

 

JAKARTA - Pada Rabu, 29 November lalu, Menteri Kehakiman Irlandia Helen McEntee mengeklaim bahwa platform X tidak mau bekerja sama untuk menghapus unggahan konten kerusahan di Dublin.

Dalam video yang dibagikan Partai Fine Gael, Helen mengeklaim bahwa platform X tidak kooperatif dengan An Garda Síochána atau Gardai, kepolisian Irlandia. Dari seluruh platform media sosial yang diminta menghapus konten kerusuhan, hanya X yang mengabaikan.

“X tidak (merespons Gardai), mereka tidak terlibat. Mereka tidak memenuhi standar komunitas mereka sendiri dan itulah sebabnya kita beralih ke situasi di mana perusahaan-perusahaan ini tidak dapat melakukan pemantauan mandiri,” kata Helen.

Pernyataan ini akhirnya dibantah oleh platform X. Melalui akun Global Government Affairs, platform X menyatakan bahwa apa yang Helen sampaikan melenceng jauh dari kenyataan.

“Ini tidak akurat. Kami telah secara proaktif mengambil tindakan terhadap lebih dari 1.230 konten berdasarkan aturan kami terkait kerusuhan,” tulis pihak X Corp pada Selasa, 5 Desember.

X menjelaskan bahwa mereka telah bertemu Coimisiún na Meán, regulator media di Irlandia, pada 24 November lalu. Mereka pun menegaskan bahwa Gardai tidak pernah mengajukan permintaan apa pun terkait penghapusan konten.

“Satu-satunya permohonan yang kami terima dari Gardai terkait dengan penegakan peraturan kami adalah untuk satu postingan. Kami berharap Menteri dapat memperjelas ucapannya,” tutup X.

Irlandia mengalami tragedi kerusuhan hingga melukai beberapa orang. Belasan toko dan sebelas mobil Gardai dikabarkan rusak parah, sebuah bus dan mobil terbakar, hingga tiga anak kecil tertusuk pisau.

Setelah kerusuhan terjadi, pemerintah Irlandia berusaha menghentikan penyebaran konten yang berkaitan dengan aksi kekerasan tersebut. Mereka juga berusaha menghentikan disinformasi yang membuat situasi semakin memanas.