Bagikan:

JAKARTA - CEO Nvidia, Jensen Huang, menyatakan pada Senin 4 Desemeber bahwa perusahaannya akan berupaya sebaik mungkin untuk memasok prosesor kecerdasan buatan (AI) ke Jepang mengingat permintaan pasar yang sangat tinggi.

Jepang tengah berupaya membangun kembali infrastruktur semikonduktor yang sebelumnya menjadi yang terdepan di dunia dan mengejar perkembangan teknologi AI. Unit pemrosesan grafis (GPU) yang diproduksi oleh Nvidia berbasis di AS dan mendominasi pasar untuk AI.

"Demand sangat tinggi, tetapi saya berjanji kepada perdana menteri bahwa kami akan melakukan yang terbaik untuk memberikan prioritas kepada kebutuhan Jepang untuk GPU," kata Huang kepada wartawan di kediaman resmi Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida di Tokyo.

Kunjungan Huang ini datang kurang dari dua minggu setelah Jepang mengesahkan anggaran ekstra yang mencakup sekitar 2 triliun yen (Rp211 triliun) yang dialokasikan untuk investasi dalam chip.

Sebagian dari dana tersebut diperkirakan akan digunakan untuk mendukung produsen chip Taiwan, TSMC, dan ventura foundry chip Rapidus, yang bertujuan untuk memproduksi chip canggih di pulau utara Jepang, Hokkaido.

"Industri semikonduktor yang saat ini sedang tumbuh dan dibina oleh Jepang akan dapat menghasilkan GPU," ujar Huang.

"Negara-negara seperti Jepang menyadari bahwa Anda perlu memiliki data Anda sendiri, membangun pabrik AI Anda sendiri, dan menghasilkan kecerdasan buatan Anda sendiri," tambahnya