Alibaba Batalkan Rencana Pemisahan Bisnis Cloud Akibat Pembatasan Ekspor AS
Salah satu pendiri Alibaba, Joseph Tsai. (foto: twitter @alibaba_cloud)

Bagikan:

JAKARTA - Alibaba Group mengumumkan pembatalan rencana pemisahan bisnis cloud-nya, dengan alasan ketidakpastian yang diakibatkan oleh pembatasan ekspor Amerika Serikat terhadap chip yang digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan (AI).

Keputusan AS bulan lalu untuk melarang ekspor chip untuk kecerdasan buatan ke China telah menciptakan ketidakpastian besar bagi perusahaan teknologi besar China.

Tencent Holdings  mengatakan pada Rabu 15 November bahwa mereka melihat pembatasan tersebut memengaruhi layanan cloud mereka.

Pengumuman pada Kamis 16 November muncul bersamaan dengan pendapatan kuartal kedua yang sejalan dari grup e-commerce China, yang pada bulan Maret telah mengumumkan rencana untuk memisahkan bisnis cloud sebagai bagian dari restrukturisasi terbesar dalam sejarahnya yang berumur 24 tahun.

Perusahaan juga menunda rencana penawaran umum perdana (IPO) bisnis bahan makanan Freshippo, tetapi mengatakan akan menyiapkan pendanaan eksternal untuk kelompok perdagangan digital internasionalnya. Akibatnya saham Alibaba yang terdaftar di AS turun 8,5% pada pembukaan pasar.

"Pasar tidak menyukai kejutan," kata Thomas Hayes, ketua hedge fund Great Hill Capital di platform media sosial X. "Investor berharap untuk mendapatkan saham terpisah dari bisnis cloud dengan harapan segmen tersebut dapat mencapai nilai lebih tinggi di pasar saham karena potensi pertumbuhannya."

Analisis pada bulan Maret memperkirakan nilai divisi cloud tersebut dapat mencapai antara 41-60 miliar dolar AS, tetapi peringatan bahwa pencatatan tersebut dapat menarik perhatian dari regulator Cina dan luar negeri karena banyaknya data yang dikelola.

Pada bulan September, mantan CEO grup Alibaba, Daniel Zhang, tiba-tiba mengundurkan diri hanya dua bulan setelah memusatkan perhatiannya pada komputasi awan.

Perusahaan kemudian menunjuk Eddie Wu, salah satu pendiri Alibaba Group dan mantan pembantu lama dari mantan pemimpin Jack Ma, sebagai CEO Alibaba dan bisnis cloud. Zhang juga menyerahkan kursi ketua grup kepada pendiri lainnya, Joseph Tsai.

"Alibaba tidak akan mengejar pemisahan penuh Cloud Intelligence Group mengingat ketidakpastian yang dibuat oleh pembatasan ekspor AS baru-baru ini terhadap chip komputasi canggih," kata Tsai.

Sebagai gantinya, grup akan fokus pada pertumbuhan bisnis cloud dan memberikan investasi untuk penggerak kecerdasan buatan (AI)-nya, tambahnya. "Unit cloud akan terus menjaga operasinya secara independen," kata Wu.

File regulasi juga mengungkapkan pada Kamis bahwa trust keluarga Ma berencana untuk menjual 10 juta American Depository Shares Alibaba Group Holdings senilai sekitar 871 juta dolar AS.