Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan telekomunikasi Jepang, Nippon Telegraph and Telephone (NTT), berencana untuk menguji teknologi kendaraan tanpa pengemudi dengan Toyota Motor.  Mereka   juga melakukan investasi pada sebuah startup di Amerika Serikat yang mengembangkan sistem kendaraan otonom. Hal ini diungkapkan seorang juru bicara perusahaan tersebut pada Senin, 6 November.

NTT bertujuan untuk memulai uji coba dengan bus dan taksi otonom secepatnya pada tahun 2025 dan akan menginvestasikan sekitar 10 miliar yen (Rp1 triliun) dalam startup AS, May Mobility. Hal ini menyoroti momentum yang semakin meningkat di balik teknologi kendaraan tanpa pengemudi di Jepang.

Nikkei pertama kali melaporkan pada Senin bahwa NTT akan berinvestasi di May Mobility, dan menambahkan bahwa baik NTT maupun Toyota akan secara bersama-sama mengembangkan kendaraan. Baik juru bicara NTT maupun juru bicara Toyota mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk pengembangan bersama. Namun Toyota tidak memberikan komentar lebih lanjut.

May Mobility sebelumnya telah menarik investasi dari perusahaan Jepang. Perusahaan asuransi Tokio Marine  mengatakan tahun lalu bahwa mereka telah bergabung dalam putaran pendanaan sebesar 111 juta dolar AS (Rp1,7 triliun)  di perusahaan yang berbasis di Michigan tersebut, sementara sebuah unit modal ventura terkait Toyota turut memimpin investasi awal pada perusahaan tersebut pada tahun 2018.

Keterlibatan NTT yang semakin meningkat dalam teknologi kendaraan otonom muncul setelah Honda Motor  mengumumkan pada Oktober bahwa mereka ingin mendirikan sebuah perusahaan patungan dengan General Motors dan perusahaan robo-taxi miliknya, Cruise. Mereka juga ingin memulai layanan perjalanan tanpa pengemudi di Jepang pada awal 2026.

Cruise pada akhir bulan tersebut menangguhkan semua operasi kendaraan tanpa pengemudi di Amerika Serikat menyusul kecelakaan yang menyebabkan regulator California memerintahkan perusahaan tersebut untuk menghapus mobil tanpa pengemudi mereka dari jalan-jalan negara bagian tersebut