YouTube Batasi Rekomendasi Video dengan Topik Sensitif Bagi Remaja
YouTube batasi rekomendasi video dengan topik sensitif untuk remaja (foto: dok. Google)

Bagikan:

 

JAKARTA - YouTube membuat kebijakan baru mengenai batasan frekuensi rekomendasi dengan topik sensitif bagi para remaja. Kebijakan ini telah diberlakukan sejak 2 November lalu.

Batasan ini diluncurkan setelah YouTube bermitra dengan Komite Penasihat Pemuda dan Keluarga yang fokus pada perkembangan, media, dan pembelajaran digital bagi anak.

Sebelum batasan tersebut diluncurkan, YouTube banyak diberikan masukan oleh komite tersebut terkait dampak buruk dari konten sensitif yang diakses secara berulang. Masalah serius yang menjadi kekhawatiran mereka adalah kesehatan mental.

“Frekuensi konten yang tinggi terkait standar dan perilaku tidak sehat bisa menyampaikan pesan yang menimbulkan masalah dan pesan-pesan itu dapat memengaruhi cara sebagian remaja dalam memandang diri mereka,” kata Anggota Komite Penasihat Pemuda dan Keluarga, Allison Briscoe-Smith dalam rilis resmi.

Negara pertama yang mendapatkan batasan ini adalah Amerika Serikat. Kini, para remaja di sana tidak akan mendapatkan rekomendasi video yang bisa membuat mereka tidak puas dengan tampilan diri sendiri.

“Kategori ini mencakup konten yang membandingkan fitur fisik dan mengidealkan beberapa tipe dibandingkan yang lain, mengidealkan tingkat kebugaran atau berat badan tertentu, atau menampilkan agresi sosial dalam bentuk perkelahian dan intimidasi tanpa kontak,” jelas Direktur Manajemen Produk YouTube Anak dan Remaja, James Beser.

Peningkatan lain yang YouTube tambahkan adalah kontak mitra layanan krisis langsung. Menurut penjelasan Beser, pengguna yang mencari masalah gangguan makan hingga bunuh diri akan mendapatkan tampilan dukungan dengan hotline yang bisa dihubungi.

Meski batasan ini baru diterapkan di Amerika, YouTube akan menambahkan lebih banyak negara tahun depan. Mereka berkomitmen untuk terus menghapus konten buruk dan mencegah para remaja melihat video yang tidak pantas.