Bagikan:

JAKARTA - Morris Chang, pendiri Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), produsen chip terbesar di dunia, mengatakan pada Kamis 26 Oktober bahwa meningkatnya ketegangan teknologi antara Amerika Serikat dan China akan melambatkan industri chip global.

Chang, yang mendirikan perusahaan tersebut pada akhir 1980-an, mengungkapkan pandangannya dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Asia Society di New York. Perusahaan tersebut telah membantu negara pulau Taiwan yang diperintah secara demokratis menjadi produsen chip canggih terkemuka di dunia.

Pejabat AS pada awal bulan ini memberlakukan serangkaian pembatasan ekspor teknologi yang membatasi jenis chip dan alat pembuatan chip yang dapat diekspor ke China. Ini dilakukan setelah Huawei Technologies   bulan lalu memamerkan ponsel dengan chip buatan domestik baru.

Chang, yang berusia 92 tahun, mengatakan bahwa memutus industri chip China dari bagian lain dunia akan memengaruhi pelaku lain di luar China.

"Saya pikir pemisahan itu pada akhirnya akan melambatkan semua orang. Tentu saja, tujuan langsungnya adalah untuk memperlambat China, dan saya pikir hal itu terjadi," kata Chang.

Chang mengatakan bahwa efek dari pemisahan semacam itu sudah mulai terlihat dan bahwa banyak konflik ekonomi sebelumnya antara kekuatan yang mapan dan kekuatan yang muncul berakhir dalam perang.

"Tampaknya negara-negara sedang marah satu sama lain, itu membuat saya khawatir," kata Chang, yang menggambarkan ketegangan geopolitik antara AS dan China sebagai kekuatan yang sudah ada yang berhadapan dengan kekuatan yang muncul.

"Harapan kita satu-satunya adalah hal itu tidak mengarah pada sesuatu yang lebih serius," kata Chang, seperti dikutip VOI dari Reuters.

Dia juga memuji sistem pendidikan tinggi di AS, serta menambahkan optimisme tentang negara tersebut karena TMSC berinvestasi untuk membangun fasilitas pembuatan chip di Arizona.

Lahir dan dibesarkan di China, Chang membangun karir di AS, di mana dia menjadi warga negara alamiah pada tahun 1962, sebelum direkrut untuk membangun industri chip di Taiwan. Sekarang dia dianggap sebagai sosok legendaris di industri yang terjebak di tengah ketegangan geopolitik.

"Saya benar-benar berpikir bahwa negara ini, yang merupakan negara saya, Amerika Serikat, masih menjadi harapan dunia, itu terlepas dari semua masalah yang kita hadapi," kata Chang.