JAKARTA - Persaingan Amerika Serikat (AS) dan China dalam industri semikonduktor semakin memanas belakangan, dan kini menjadi sorotan. Pasalnya, kedua negara ini tengah memperebutkan perusahaan chip asal Taiwan.
Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS pada eranya Donald Trump, Robert O'Brien mengatakan kepada media Semafor minggu ini, AS dan sekutunya akan menghancurkan fasilitas semikonduktor utama Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) di Taiwan.
Hal ini dilakukan, jika mereka gagal mencegah China untuk menyerang dan mengambil alih pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu. O'Brien memperingatkan, membiarkan China mengambil alih fasilitas akan memberinya terlalu banyak kekuatan.
Begitu juga kontrol atas TSMC, dikatakan O'Brien akan mengubah China menjadi OPEC chip silikon, merujuk pada organisasi multinegara yang mengontrol sebagian besar produksi minyak global.
Dia berpikir, China akan mengendalikan ekonomi dunia jika berhasil menginvasi Taiwan dan merebut TSMC, tentunya AS tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi.
Meski begitu, O'Brien tidak menyatakan secara langsung apa rencana khusus untuk menghancurkan TSMC, tetapi mengakui dia tidak berpikir fasilitas perusahaan akan bertahan dari invasi. Ide tersebut telah dilontarkan setidaknya sejak tahun lalu, namun jauh dari satu-satunya pilihan AS.
TSMC merupakan pemasok utama untuk Apple, Nvidia, Qualcomm, dan raksasa teknologi China Huawei. Apple adalah pelanggan terbesar dan membuat prosesor untuk sebagian besar dari 1,4 miliar ponsel cerdas di dunia. TSMC sendiri memiliki 60 persen pangsa pasar yang dilaporkan dalam semikonduktor otomotif.
Ancaman untuk menghancurkan TSMC bisa menjadi taktik untuk mencegah China melakukan invasi. Rencana lain yang disebutkan adalah mengevakuasi teknisi TSMC dari Taiwan.
Perlu dicatat, memotong AS dari chip TSMC akan segera menyebabkan resesi yang parah, dan bahkan mengevakuasi personel perusahaan dapat merugikan ekonomi dunia lebih dari 1 triliun dolar AS.
BACA JUGA:
Semua pabrik TSMC tidak berada di Taiwan, hanya pabrikan tercanggihnya. Perusahaan juga dikatakan sedang mempertimbangkan untuk membangun fab di Dresden, Jerman.
Menanggapi hal ini, sebuah surat kabar China bereaksi dengan marah terhadap rencana perusahaan untuk membangun fasilitas manufaktur 3nm di Arizona, menyebut negara asal TSMC sebagai "wilayah Taiwan kami".
Chen Ming-tong, yang bertanggung jawab atas Biro Keamanan Nasional Taiwan mengungkapkan sebelumnya, AS tidak perlu menghancurkan pabrik TSMC jika terjadi invasi karena sistemnya sudah sangat terintegrasi dengan rantai pasokan global.
Artinya, AS dan negara lain bisa menghentikan produksi tanpa harus menghancurkan pabriknya. Chen mengekankan, untuk membuat beberapa chip, TSMC bergantung pada suku cadang yang dibuat oleh ASML perusahaan Belanda.
Dia menggambarkan, bahkan jika China mendapatkan ayam emas, itu tidak akan dapat menghasilkan telur emas. Demikian dikutip dari TechSpot, Kamis, 16 Maret.