Bagikan:

JAKARTA - Mimpi buruk China sepertinya tidak akan selesai dalam waktu dekat. Pasalnya, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) akan berhenti mempriduksi GPU untuk Biren Technology yang berbasis di negara tersebut.

Langkah TSMC ini dilaporkan karena takut terkena sanksi dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Awal bulan ini, Departemen Perdagangan mengambil langkah untuk mengurangi akses perusahaan China ke perangkat keras komputasi dan peralatan manufaktur berperforma tinggi.

Menurut AS, China menggunakan superkomputer untuk merancang senjata nuklir dan melakukan pengawasan jarak jauh terhadap warganya.

Keputusan TSMC ini terjadi hanya beberapa bulan usai pemerintah AS mengesahkan CHIPS Act, yang mencakup miliaran subsidi untuk mendukung manufaktur chip AS.

Begitu pun dengan AMD dan Nvidia yang juga tidak lagi diizinkan membuat GPU untuk perusahaan China, setelah adanya aturan kontrol ekspor.

Melansir Tom's Hardware, Rabu, 26 Oktober, Biren Technology memang memiliki GPU BR100 dan tampaknya TSMC khawatir karena BR100 dapat mengungguli Nvidia A100 dan GPU perusahaan serupa.

Meskipun TSMC tidak berbasis di AS, Departemen Perdagangan mewajibkan perusahaan yang menggunakan teknologi AS untuk mematuhi undang-undangnya.

Namun, jika gagal melakukannya dapat membuat perusahaan ditambahkan ke Daftar Entitas Biro Industri dan Keamanan (BIS), yang menghalangi mereka melakukan bisnis dengan perusahaan AS mana pun atau mengakses teknologi AS.

Dengan mendarat di Daftar Entitas, kemungkinan akan melumpuhkan perusahaan kecil seperti Biren Technology. Sebelumnya, Daftar Entitas lebih dahulu sudah ditempati oleh Huawei yang membuatnya bisnisnya terhenti.