Apple Kurangi Produksi iPhone 14 Plus, Tapi Justru Tambah iPhone 14 Max
Apple akui penjualan iPhone 14 Pro justru paling baik. (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Apple Inc dilaporkan terpaksa mengurangi produksi iPhone 14 Plus dan meningkatkan produksi iPhone 14 Pro yang lebih mahal karena permintaan yang suam-suam kuku untuk model kelas menengah. Hal ini pertama kali dilaporkan oleh firma riset pasar TrendForce pada Selasa, 25 Oktober.

Pangsa seri iPhone 14 Pro yang lebih mahal telah meningkat menjadi 60% dari total output, dari 50% yang direncanakan semula. Bahkan menurut laporan itu dapat meningkat menjadi 65% di masa depan.

Sementara Apple sendiri tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Fokus Apple pada model kelas atas dapat membantunya melawan memburuknya penjualan smartphone di kelas menengah. Di tengah krisis chip, perangkat tingkat premium Apple Pro dan Pro Max, justru menjadi sangat kuat, yang akhirnya membantu Apple mendapatkan margin keuntungan yang lebih tinggi.

Laporan TrendForce juga mengatakan bahwa kenaikan suku bunga AS dapat menghambat pengeluaran konsumen, merusak permintaan iPhone pada kuartal pertama tahun 2023. Ini juga dapat menyebabkan penurunan produksi tahun-ke-tahun sebesar 14% menjadi 52 juta unit saja.

Analis di masa lalu mengatakan versi Pro dan Pro Max iPhone 14 terjual dengan cepat, meskipun permintaan untuk model dasar, yang biasanya penjualan terbaik Apple selama ini, telah mengecewakan.

Menurut perusahaan riset Canalys,  Apple adalah satu-satunya vendor di lima besar produsen smartphone yang mencatat pertumbuhan positif pengiriman pada kuartal ketiga, di tengah meningkatkan pangsa pasar smartphone global menjadi 18% dari 15% tahun lalu. “Peningkatan pangsa ini terjadi karena pasar smartphone secara keseluruhan menyusut 9%,” kata sumber di Canalys.

Bulan lalu, Apple mengatakan akan memproduksi iPhone 14 terbaru di India, karena raksasa teknologi itu memindahkan sebagian produksinya dari China untuk melindungi risiko yang timbul dari meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing.

TrendForce juga memperkirakan pangsa output Apple dari India melebihi 5% pada tahun 2023 dan meningkat selama bertahun-tahun.