SpaceX Mulai Frustasi Imbas Lisensi Peluncuran Starship yang Lambat
Starship masih menunggu lisensi peluncuran dari FAA (foto: dok. SpaceX)

Bagikan:

JAKARTA - Dalam sidang Komisi Perdagangan Senat, Wakil Presiden Keandalan Pembangunan dan Penerbangan SpaceX Bill Gerstenmaier mengeluhkan masalah lisensi peluncuran Starship.

Mengutip dari Spacenews, Gerstenmaier tampak frustasi atas lambatnya izin peluncuran ini. Mereka terus menunggu izin dari Badan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) hingga jadwal penerbangan Starship terhambat.

“Starship sudah siap untuk uji terbang sejak sebulan yang lalu, tapi kami masih menunggu lisensi dari FAA dan tinjauan antarlembaga yang mereka lakukan,” kata Gerstenmaier.

Izin lisensi yang terlalu lama ini membuat mereka kesulitan. Pasalnya, mereka tidak tahu kapan izin ini akan diberikan sehingga Gerstenmaier mengatakan, “Saya tidak bisa terus-terusan berada dalam ketidakpastian.”

Sementara itu, lisensi peluncuran Starship diperkirakan akan selesai ditinjau pada akhir Oktober, menurut Administrator Asosiasi FAA Kelvin Coleman bulan lalu.

FAA masih harus meninjau masalah keselamatan publik dari Starship sebelum menyerahkan lisensinya. Mengingat pentingnya pemberian lisensi ini, FAA perlu meninjau dengan serius.

Namun, tinjauan dari Dinas Perikanan dan Margasatwa Amerika Serikat (USFWS) juga menjadi salah satu alasan lamanya pemberian lisensi pada Starship. Pasalnya, peluncuran ini akan berdampak pada lingkungan.

USFWS pun memiliki perkiraan waktu yang berbeda dari Coleman. Menurut mereka, peninjauan ini bisa memakan waktu hingga 135 hari atau hampir 5 bulan. Waktu yang tentunya begitu lama bagi SpaceX.

Lamanya pemberian lisensi ini akan berdampak pada kemunduran Artemis, misi pendaratan astronaut di bulan, karena Starship akan digunakan untuk misi tersebut. Terlebih lagi, Starship akan digunakan pada misi inti, yaitu Artemis III.

Jika penundaan ini terus dilakukan hanya karena perizinan, Amerika bisa tertinggal dari China yang berencana mendaratkan manusia di bulan pada tahun 2030, lima tahun lebih lama dari misi Artemis III.