Bagikan:

Jakarta - Pada Jumat, 13 Oktober, Kepala industri Uni Eropa, Thierry Breton, memperingatkan CEO Alphabet, Sundar Pichai, untuk mematuhi aturan teknologi Uni Eropa setelah maraknya penyebaran disinformasi di YouTube menyusul serangan Hamas di Israel. Hal ini menjadikan perusahaan tersebut sebagai peringatan yang terbaru dari Uni Eropa.

Breton mengingatkan Pichai dalam sebuah surat yang diposting di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, tentang kewajiban perusahaan sesuai dengan Digital Services Act (DSA) yang mengharuskan platform online besar untuk mengambil tindakan lebih lanjut dalam mengatasi konten berbahaya dan ilegal.

Surat tersebut mengikuti surat serupa yang dikirim sebelumnya pada pekan ini kepada pemilik X, Elon Musk, Mark Zuckerberg dari Meta Platforms, dan CEO TikTok, Shou Zi Chew, tetapi tanpa batas waktu 24 jam untuk mengambil tindakan dalam menangani disinformasi.

Konten palsu tentang konflik Israel dan Hamas telah menyebar luas di platform media sosial utama dalam beberapa hari terakhir.

"Saya ingin mengingatkan Anda terlebih dahulu bahwa Anda memiliki kewajiban khusus untuk melindungi jutaan anak-anak dan remaja yang menggunakan platform Anda di Uni Eropa dari konten kekerasan yang menggambarkan penyanderaan dan video grafis lainnya," kata Breton, dikutip dari Reuters.

Breton menyebutkan bahwa timnya akan melakukan tindak lanjut dengan permintaan khusus mengenai sejumlah masalah untuk memastikan Google mematuhi DSA.

Menurut Alphabet induk dari YouTube, perusahaan tersebut dengan cepat bekerja untuk menghapus konten berbahaya setelah serangan Hamas dan bersedia mengambil tindakan tambahan. Mereka juga telah meluncurkan panel sumber daya krisis dalam hasil pencarian dengan informasi dari pihak berwenang Israel untuk pemirsa di Israel.