Bagikan:

JAKARTA - Dalam sebuah terobosan penting, dua raksasa bank investasi terkemuka, BlackRock dan JPMorgan Chase, baru-baru ini terlibat dalam transaksi agunan yang melibatkan tokenisasi aset keuangan melalui aplikasi terdesentralisasi milik JPMorgan, yang dikenal sebagai Tokenized Collateral Network (TCN).

Dalam transaksi tersebut, BlackRock menggunakan TCN untuk mengonversi saham di salah satu reksa dana pasar uang mereka menjadi token. Token-token ini kemudian dijadikan jaminan untuk perdagangan derivatif over-the-counter (OTC) antara BlackRock dan Barclays, institusi keuangan lain yang terlibat dalam transaksi ini.

Apa itu TCN?

TCN adalah sebuah aplikasi blockchain pribadi yang beroperasi di dalam platform Onyx Digital Assets yang dimiliki oleh JPMorgan. Aplikasi ini menciptakan solusi jaminan pertama untuk transaksi derivatif OTC klien langsung. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan saham reksa dana pasar uang sebagai jaminan tanpa perlu menukarkannya dengan uang tunai.

Menurut JPMorgan, kemampuan untuk menggunakan saham reksa dana pasar uang sebagai jaminan tanpa menukarkannya dengan uang tunai ini membawa efisiensi dan stabilitas lebih besar, terutama saat pasar menghadapi tekanan. Dalam kata lain, ini memungkinkan perputaran likuiditas yang lebih efisien.

Ed Bond, kepala layanan perdagangan JPMorgan, mengungkapkan bahwa TCN adalah gambaran investasi masa depan dalam pasar agunan. Dia juga menyoroti potensi besar dari aset yang di-tokenkan.

Transaksi antara BlackRock dan Barclays juga memperlihatkan efisiensi yang luar biasa. Proses pengiriman kolateral antara kedua perusahaan hanya membutuhkan waktu satu detik, yang sangat kontras dengan beberapa hari yang mungkin diperlukan dalam proses konvensional. Hal ini menjadikannya "yang pertama" dalam aplikasi berbasis blockchain yang digunakan dalam transaksi semacam ini.

Tokeniasasi Aset

Tokenisasi aset keuangan telah menjadi tren dalam industri keuangan. Ini adalah praktik mengubah aset fisik atau finansial menjadi token digital yang dapat diperdagangkan. CEO BlackRock, Larry Fink, bahkan menyebut tokenisasi sekuritas sebagai "generasi berikutnya untuk pasar."

Dalam perkembangan terkini, BlackRock telah mengejar tokenisasi saham reksa dana pasar uang sebagai salah satu inovasi di pasar keuangan. Klien global telah menunjukkan minat pada fitur-fitur seperti ini, meskipun mungkin tidak selalu memperhatikan bahwa itu melibatkan teknologi blockchain.

Transaksi seperti ini menciptakan peluang besar untuk meningkatkan efisiensi di pasar keuangan dan mengurangi hambatan operasional. Tokenisasi saham reksa dana pasar uang sebagai jaminan dalam transaksi kliring dan margin, seperti yang terlihat dalam transaksi antara BlackRock, JPMorgan, dan Barclays, dapat secara signifikan mengurangi hambatan operasional saat pasar mengalami tekanan margin yang tinggi.

Pada akhirnya, transaksi semacam ini menandai terobosan penting dalam konvergensi antara keuangan tradisional dan dunia kripto. Tokenisasi aset keuangan semakin meresap ke dalam sektor keuangan konvensional, membuka jalan bagi perubahan besar dalam cara transaksi keuangan dilakukan di masa depan.