Bagikan:

JAKARTA - Avalanche, platform blockchain yang menawarkan kecepatan dan skalabilitas tinggi, semakin menunjukkan kemajuan dalam ekosistemnya. Baru-baru ini, Avalanche mengumumkan kerja sama dengan Onyx oleh JPMorgan dan Apollo Global, dua raksasa keuangan global, dalam proyek yang disebut Project Guardian.

Kerja sama ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi blockchain dan tokenisasi untuk menyederhanakan dan mengotomatiskan proses manajemen aset dan kekayaan. Project Guardian adalah inisiatif yang diprakarsai oleh LayerZero Labs, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam solusi blockchain untuk institusi.

Melalui Project Guardian, LayerZero Labs menghubungkan Onyx dengan Avalanche Evergreen Subnet, sebuah blockchain khusus yang dirancang untuk memenuhi standar peraturan dan keamanan yang tinggi. Dengan demikian, Onyx dapat menawarkan layanan langganan dan penebusan dana yang dikelola oleh WisdomTree Prime, sebuah perusahaan manajemen investasi terkemuka, dengan cara yang mudah dan efisien.

Onyx adalah unit bisnis JPMorgan yang berfokus pada inovasi dan teknologi digital, termasuk blockchain dan aset kripto. Apollo Global adalah salah satu manajer investasi alternatif terbesar di dunia, dengan aset di bawah manajemen lebih dari $470 miliar atau setara Rp7.285 triliun.

Keduanya menggunakan konsensus Proof of Concept (POC) yang menunjukkan bagaimana blockchain dan tokenisasi dapat membantu dalam mengelola portofolio aset secara real-time dan transparan. POC ini telah berhasil diuji di lingkungan testnet, dan diharapkan dapat menjadi awal dari transformasi industri manajemen aset dan kekayaan.

Avalanche Evergreen Subnets adalah blockchain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari setiap institusi. Subnet ini memiliki fitur-fitur seperti kompatibilitas dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), privasi jaringan, fitur biaya transaksi yang fleksibel, dan perizinan yang berbeda-beda untuk validasi, smart contract, dan transaksi. Subnet ini juga dapat berinteraksi dengan blockchain lain di jaringan Avalanche, yang mendukung lebih dari 300 aplikasi dan aset digital.

Avalanche tidak hanya berkolaborasi dengan Onyx dan Apollo Global, tetapi juga dengan pemain-pemain besar lainnya di sektor keuangan. Salah satunya adalah Citi, bank global yang terkenal, yang telah memilih AvaCloud dari Avalanche, layanan blockchain terkelola yang memungkinkan pembuatan dan pengembangan jaringan terdesentralisasi untuk berbagai kasus penggunaan.

Citi telah menggunakan AvaCloud untuk membuat aplikasi yang dapat menentukan harga dan mengeksekusi perdagangan valuta asing (FX) spot bilateral, dengan bekerja sama dengan Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan industri keuangan Singapura.

Avalanche memiliki misi untuk menyediakan alat dan teknologi untuk digitalisasi dan tokenisasi aset global, dengan memanfaatkan keunggulan jaringannya yang cepat, skalabel, dan dapat disesuaikan. Dengan berbagai kemitraan strategis yang telah dibangun, Avalanche menunjukkan potensi blockchain sebagai kekuatan yang dapat mengubah sektor keuangan dan ekonomi.

Saat penulisan harga AVAX, aset kripto milik Avalanche, diperdaagangkan di harga Rp354 ribuan. Harga AVAX mengalami penurunan sekitar 4,7% dalam 24 jam terakhir, mengikuti turunnya harga kripto utama Bitcoin. Sementara dalam sepekan AVAX mencatatkan torehan positif dengan kenaikan 70,7% menurut data Coingecko.