JAKARTA - Selain Mars, bulan menjadi sasaran populer ilmuwan luar angkasa untuk diteliti dalam beberapa tahun ke depan. Bahkan, salah satu fokus dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) adalah bulan.
Seluruh badan luar angkasa terus berusaha memasang fasilitas penelitian di orbit bulan. Beberapa fasilitas ini adalah Artemis Base Camp, Stasiun Penelitian Bulan Internasional, dan berbagai fasilitas lainnya.
Dilansir dari Universetoday, peneliti berencana menaruh radio astronomi di bulan agar bebas dari gangguan darat di sisi jauh bulan. Rencana ini masuk ke dalam misi Eksperimen Lunar Surface Electromagnetic Night (LuSEE-Night) yang akan diluncurkan tahun depan.
Di sisi jauh Bulan, kondisi radio bisa bebas dari berbagai gangguan dan sumber darat. Antena radio pun diperkirakan mampu mengumpulkan data selama malam bulan berlangsung dan tidak akan terganggu dengan gelombang radio dari matahari maupun bumi.
Untuk mengembangkan fasilitas radio ini, beberapa proposal telah diajukan untuk membangun observatorium radio bulan. Pembuatan observatorium ini dikatakan mampu menunjang berbagai misi ke bulan dalam beberapa tahun mendatang.
BACA JUGA:
Meski memiliki banyak keunggulan, observatorium bulan juga memiliki tantangan tersendiri karena perlu bertahan di bulan dengan kondisi yang ekstrem. Salah satu kondisi yang mungkin terjadi adalah suhu ekstrem antara siang dan malam.
Sementara itu, proyek LuSEE-Night merupakan kolaborasi dari NASA dan Departemen Energi (DoE). Kolaborasi ini juga bermitra dengan Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley, Brookhaven National Laboratory, UC Berkley, dan University of Minnesota.
LuSEE-Night akan mengandalkan dua pasang antena yang dirancang untuk mengukur permukaan sebelum ia diluncurkan. Setelah LuSEE-Night tiba di bulan, tim Bekeley Lab akan mendirikan papan putar yang dapat memutar antena untuk mengatasi kebisingan radio yang disebabkan oleh planet lain, galaksi, hingga faktor lainnya.