Bagikan:

JAKARTA - Valkyrie Asset Management telah mendapatkan persetujuan untuk mengubah Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin mereka menjadi sarana investasi yang unik dengan menggabungkan kontrak berjangka Bitcoin dan Ether ke dalam satu kontrak.

Dalam pernyataan mereka kepada CoinDesk, perusahaan tersebut mengumumkan langkah berani ini, menjadikan ETF Valkyrie Bitcoin Strategy sebagai ETF pertama di Amerika Serikat yang memberikan eksposur ke dua mata uang kripto utama, Bitcoin dan Ether, dalam satu kontrak.

Valkyrie berhasil melampaui persaingan dengan perusahaan seperti Grayscale dan VanEck dalam perlombaan untuk meluncurkan ETF berjangka Ether (ETH). Pada tanggal 3 Oktober, ETF ini akan berganti nama menjadi Valkyrie Bitcoin and Ether Strategy ETF, tetapi akan tetap mempertahankan ticker BTF.

Valkyrie merupakan pelopor di antara sembilan perusahaan aset manajemen terkemuka di dunia yang telah mengajukan perizinan untuk mengoperasikan ETF Ether, termasuk Bitwise, Grayscale, dan VanEck.

Sementara itu, VanEck  juga tengah mempersiapkan peluncuran produk ETF Futures Ethereum (ETH) yang disebut VanEck Ethereum Strategy ETF (EFUT). ETF ini akan berfokus pada kontrak ETH Futures yang terstandarisasi dan diselesaikan secara tunai, serta akan terdaftar di bursa CBOE.

Berita tentang persetujuan Valkyrie untuk menawarkan kontrak berjangka Ether dalam ETF mereka telah menggerakkan harga Ether ke atas. Harga ETH melonjak hingga 5% dengan volume perdagangan yang meningkat hampir mencapai 25%. Kenaikan ini juga mengakibatkan likuidasi posisi short ETH senilai 11 juta dolar AS (Rp171 miliar) dalam waktu 24 jam.

Bursa utama seperti OKX dan Binance melaporkan tingkat likuidasi short ETH yang signifikan, dengan OKX mencatat 3,52 juta dolar AS (Rp54,7 miliar) dalam likuidasi short, dan Binance melaporkan 3,04 juta dolar AS (Rp47,2 miliar). Langkah ini menunjukkan bahwa pasar sedang bereaksi positif terhadap perkembangan baru dalam dunia ETF kripto.