Bagikan:

JAKARTA - ARK Investment Management, yang dipimpin oleh tokoh terkemuka Cathie Wood, mengumumkan penarikan diri mereka dari rencana peluncuran dana exchange-traded fund (ETF) yang berinvestasi langsung dalam Ether, aset kripto yang menduduki peringkat kedua setelah Bitcoin. Keputusan ini menandai perubahan strategi yang signifikan bagi perusahaan yang telah lama dikenal sebagai pendukung inovasi dalam aset digital.

Dokumen yang baru saja diperbarui, yang dikenal sebagai Form S-1, telah diajukan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada hari Jumat. Dalam dokumen tersebut, terungkap bahwa ARK telah menghapus namanya dari aplikasi untuk spot-Ether ETF yang sebelumnya diajukan bersama 21Shares. Sebagai hasilnya, nama dana tersebut diubah dari ARK 21Shares Ethereum ETF menjadi 21Shares Core Ethereum ETF, menandakan pergeseran fokus ARK.

Komitmen ARK pada Bitcoin

Meskipun mundur dari Ethereum ETF, ARK tetap berkomitmen pada Bitcoin ETF-nya, ARK 21Shares Bitcoin ETF, yang memiliki nilai 3,2 miliar Dolar AS (sekitar Rp51,9 triliun). ETF saat ini berada di posisi keempat dalam hal aset di antara ETF Bitcoin yang ada, menunjukkan kepercayaan ARK pada potensi jangka panjang Bitcoin sebagai aset investasi.

Keputusan ini muncul setelah ARK bergabung dengan 21Shares untuk meluncurkan spot-Bitcoin ETF awal tahun ini, yang mendapat persetujuan tak terduga dari SEC. Pengajuan 19b-4 oleh bursa yang dioperasikan oleh Cboe Global Markets Inc., Nasdaq, dan New York Stock Exchange untuk mencatatkan spot-Ether ETF telah menciptakan gelombang antisipasi di pasar. Namun, penerbit masih menunggu persetujuan regulator atas pernyataan S-1 mereka sebelum perdagangan dapat dimulai.

BACA JUGA:


https://voi.id/teknologi/385642/minswap-incar-binance-untuk-listing-token-min

https://voi.id/teknologi/385637/regulator-texas-bertindak-arkbit-ditutup-atas-dugaan-penipuan

Mantan Eksekutif FTX, Ryan Salame, Dihukum 7,5 Tahun Penjara (voi.id)

Tanggapan Industri dan Peluang Baru

21Shares menyambut baik persetujuan SEC dan menegaskan kembali komitmen mereka untuk memperluas akses ke aset kripto sebagai kelas aset bagi investor AS. Mereka juga menyoroti kemitraan berkelanjutan mereka dengan ARK pada ARK 21Shares Bitcoin ETF yang diluncurkan pada bulan Januari, serta jajaran produk futures mereka yang ada.

Penerbit lain seperti Franklin Templeton, Fidelity Investments, VanEck, dan Invesco Ltd., telah mengajukan pernyataan S-1 yang diperbarui, menandakan niat mereka untuk meluncurkan Ether ETF. Keputusan SEC mengenai dokumen-dokumen ini masih ditunggu dengan penuh antisipasi.

Franklin Templeton, khususnya, telah mengajukan dokumen yang diperbarui dengan rincian dana yang diusulkan, menunjukkan biaya yang direncanakan sebesar 0,19%, yang akan dibebaskan selama enam bulan pertama untuk aset ETF sebesar 10 miliar Dolar AS pertama.

Perspektif Analis dan Masa Depan Kripto

Analis ETF dari Bloomberg, James Seyffart, dikutip dari CryptoNews, berpendapat bahwa persetujuan spot Ethereum ETF lebih dipengaruhi oleh keputusan politik daripada pertimbangan finansial murni. Seyffart menyarankan bahwa iklim politik saat ini, termasuk tindakan oleh pemerintahan Biden dan respons dari komunitas kripto, memainkan peran penting dalam persetujuan ini.

Di sisi lain, Brian Kelly, investor dan pedagang kripto, telah menyarankan bahwa Solana bisa menjadi mata uang kripto berikutnya yang memiliki spot ETF di Amerika Serikat. Dalam episode terbaru CNBC’s ‘Fast Money’, Kelly menyatakan bahwa Solana, bersama dengan Bitcoin dan Ethereum, bisa menjadi trio utama dalam siklus investasi kripto saat ini.