AWS Sebut Kolaborasi yang Erat Dapat Wujudkan Potensi Cloud di Indonesia
Acara AWS Cloud Day 2023 pada Selasa, 26 September (Foto: Dinda Buana/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Keamanan siber, budaya organisasi, keterbatasan akses terhadap teknologi informasi (TI), infrastruktur software dan hardware, hingga keterbatasan kecakapan digital merupakan kendala utama bagi adopsi cloud di kalangan UMKM.

“Meski teknologi cloud yang paling mendasar pun memiliki manfaatnya tersendiri, namun faktanya adalah UMKM masih memiliki peluang besar untuk meningkatkan adopsi cloud-nya,” ujar Aaron Hill, Managing Director of Economic Insights, Accenture Strategy and Consulting dalam AWS Cloud Day 2023 pada Selasa, 26 September lalu.

Menurutnya, dengan dukungan dari pemerintah maupun industri, para pelaku usaha ini dimampukan untuk memanfaatkan teknologi-teknologi nan transformatif seperti AI generatif guna melahirkan lebih banyak inovasi, mendorong produktivitas ekonomi, serta membawa perubahan yang bermakna bagi masyarakat.

Dalam rangka mengakselerasi adopsi cloud, khususnya di penerapan AI Generatif dan machine learning (ML), AWS bekerja sama dengan pemerintah, pendidik, dan berbagai macam industri.

“Untuk membantu UMKM lokal di Indonesia agar dapat bertumbuh, beroperasi secara efisien, serta menciptakan dampak positif bagi komunitas-komunitas di sekitarnya,"ujar Gunish Chawla, Managing Director, Mid-Market Enterprise and SMB, ASEAN, AWS.

Melalui kerja sama ini, AWS membantu UMKM untuk menangkap peluang ekonomi digital dan mentransformasikan model bisnisnya menggunakan teknologi berbasis cloud seperti AI generatif.

Laporan terbaru Amazon Web Services (AWS) yang berjudul "Realising a Cloud-enabled Economy: How Cloud Drives Economic and Societal Impact Through Micro, Small, And Medium-Sized Businesses" mengungkapkan lima rekomendasi yang perlu diperhatikan UMKM dalam mempercepat adopsi cloud.

Rekomendasi tersebut antara lain adalah:

1. Mengindentifikasi bagaimana cloud dapat menyederhanakan tujuan-tujuan strategis

2. Mengevaluasi dukungan industri dan pemerintah

3. Memberikan edukasi serta program peningkatan kecakapan cloud bagi para karyawannya

4. Mengkaji kembali kebijakan data serta keamanan, dan

5. Menciptakan strategi migrasi cloud secara menyeluruh.