Bagikan:

JAKARTA - Reku, platform pertukaran dan pasar kripto Indonesia, mengumumkan keberhasilan mereka dalam menjangkau pengguna di lebih dari 500 kota/kabupaten di Indonesia. 

Pencapaian ini menunjukkan optimisme yang kian menguat dari pasar kripto, dan mengukuhkan posisi Reku untuk menjadi market leader di industri ini.

Robby, Founder & Chief Compliance Officer (CCO) Reku, sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) mengatakan, pencapaian ini berkat upaya berkelanjutan Reku dalam meningkatkan adopsi kripto, serta komitmennya dalam menjawab tantangan di ekosistem kripto Indonesia.

Menurutnya, tantangan utama yang dihadapi adalah masalah keamanan dan sentimen negatif terhadap kripto yang disebabkan oleh 'oknum' tidak bertanggung jawab dan ketidaksesuaian kebijakan. 

“Padahal, semuanya tergantung pada sejauh mana penyedia platform mematuhi peraturan yang ada,” ungkap Robby dalam pernyataan yang diterima di Jakarta pada Rabu, 20 September. 

Namun, untuk mengatasi tantangan tersebut, Reku telah memastikan keamanan operasionalnya selaras dengan peraturan pemerintah, dengan sertifikasi ISO 27001 untuk melindungi keamanan pengguna, menerapkan autentikasi ganda, serta enkripsi yang memenuhi standar internasional. 

"Kami juga telah mendapatkan izin BAPPEBTI untuk fitur staking. Selain itu, kami secara berkala merilis Proof of Reserve (PoR) yang diuji dan diaudit secara akurat," tambahnya.

Robby melanjutkan, literasi investasi dan kripto juga berperan penting dalam menjawab tantangan tersebut. Dengan literasi yang baik, Robby merasa masyarakat bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi dan risikonya. 

“Oleh karena itu, Reku aktif melakukan edukasi berbasis komunitas yakni ReKru Roadshow, yang telah diadakan di 30 kota dan menjangkau lebih dari 1.500 orang. Termasuk diantaranya kota tier 2 dan 3," pungkasnya.