Bagikan:

JAKARTA - Induk perusahaan Google, Alphabet, mengumumkan pada  Rabu 13 September bahwa mereka sedang merumahkan pegawai dari tim rekrutmen globalnya karena raksasa teknologi ini terus melambat dalam perekrutan.

Keputusan perusahaan untuk memecat beberapa ratus pegawai ini bukan bagian dari pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan akan tetap mempertahankan sebagian besar tim untuk mempekerjakan peran-peran kunci. Perusahaan juga akan membantu para pekerja mencari peran di dalam perusahaan dan di tempat lain.

Alphabet adalah perusahaan "Big Tech" pertama yang melakukan pemecatan pegawai pada kuartal ini, setelah rekan-rekan seperti Meta (Facebook), Microsoft, dan Amazon melakukan pemangkasan besar-besaran sebelumnya pada tahun 2023 karena ekonomi yang lemah mengakhiri lonjakan perekrutan mereka yang dipicu oleh pandemi.

Alphabet yang berbasis di California telah melakukan pemotongan sekitar 12.000 pekerjaan pada bulan Januari, mengurangi tenaga kerjanya sebanyak 6%.

PHK di Amerika Serikat naik lebih dari tiga kali lipat pada bulan Agustus dari bulan Juli dan hampir empat kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut laporan dari perusahaan ketenagakerjaan Challenger, Gray & Christmas.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah meramalkan bahwa klaim baru untuk tunjangan pengangguran negara akan naik sekitar 8% pada pekan yang berakhir pada 9 September, setelah turun 13.000 menjadi 216.000 dalam tujuh hari sebelumnya.