Bagikan:

JAKARTA - Ratusan karyawan Google melakukan aksi mogok kerja di kantor Google di London pada Selasa 4 April, menyusul perselisihan mengenai pemecatan karyawan. Pada Januari, perusahaan induk Google, Alphabet , mengumumkan akan memecat 12.000 karyawan di seluruh dunia, setara dengan 6% dari total karyawan globalnya.

Langkah ini terjadi di tengah gelombang pemutusan kerja di seluruh Amerika, terutama di sektor teknologi, yang sejauh ini telah menyebabkan perusahaan melepas lebih dari 290.000 pekerja sejak awal tahun, menurut situs pelacakan Layoffs.fyi.

Serikat pekerja Unite, yang memiliki ratusan anggota karyawan Google di Inggris, mengatakan bahwa perusahaan telah mengabaikan kekhawatiran yang diajukan oleh karyawan.

"Anggota kami jelas: Google perlu mendengarkan saran sendiri untuk tidak menjadi jahat," kata petugas regional Unite, Matt Whaley, seperti dikutip Reuters. "Mereka dan Unite tidak akan mundur sampai Google memperbolehkan pekerja mewakili serikat secara penuh, berpartisipasi dengan benar dalam proses konsultasi, dan memperlakukan stafnya dengan hormat dan martabat yang pantas."

Seorang karyawan Google yang menghadiri protes, yang tidak ingin disebutkan namanya karena takut mendapat pembalasan, mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan antara karyawan dan manajemen telah "sangat menjengkelkan."

"Ini sulit bagi mereka yang terlibat. Kami memiliki proses pengurangan karyawan karena ada alasannya, sehingga karyawan dapat membuat suara mereka terdengar," kata mereka. "Tapi rasanya kekhawatiran kami diabaikan."

Manajemen senior Google telah terlibat dalam pembicaraan pemecatan di banyak bagian Eropa, sejalan dengan hukum ketenagakerjaan setempat. Bulan lalu, pekerja di kantor Google di Zurich, Swiss melakukan aksi mogok serupa, dengan perwakilan karyawan mengklaim bahwa Google menolak proposal mereka untuk mengurangi pemecatan karyawan.

"Seperti yang kami katakan pada tanggal 20 Januari, kami telah mengambil keputusan sulit untuk mengurangi tenaga kerja sekitar 12.000 posisi secara global. Kami tahu ini adalah waktu yang sangat sulit bagi karyawan kami," kata juru bicara Google.

"Di Inggris, kami telah berpartisipasi secara konstruktif dan mendengarkan karyawan kami melalui banyak pertemuan, dan bekerja keras untuk memberikan mereka kejelasan dan berbagi pembaruan secepat mungkin sesuai dengan semua proses dan persyaratan hukum Inggris." Google memiliki lebih dari 5.000 karyawan di Inggris.