JAKARTA - Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Gary Gensler, memberikan kesaksian dalam sebuah dengar pendapat di hadapan Komite Senat AS. Dalam kesaksian tersebut, Gensler menyatakan keprihatinannya tentang ketidakpatuhan industri kripto dan banyaknya penipuan, penyalahgunaan, serta pelanggaran yang terjadi.
Selain itu, Gensler juga mengungkapkan bahwa SEC masih kekurangan staf, dengan hanya memiliki 3% lebih banyak staf dibandingkan 7 tahun sebelumnya, sementara aktivitas dan kompleksitas pasar kripto telah tumbuh sekitar 50-60%.
Pada bulan Oktober 2022, laporan mengungkapkan bahwa staf SEC tidak memiliki pengetahuan yang memadai untuk merancang peraturan yang sesuai dengan pasar kripto. Ini terkait dengan kurangnya pemahaman mengenai aset digital di dalam badan tersebut. Selain itu, ada spekulasi tentang ketegangan internal dalam proses penyususna aturan untuk aset digital.
BACA JUGA:
Tolak Komentari Ripple dan Greyscale
Ketua SEC, menegaskan bahwa komentarnya selama dengar pendapat tidak mewakili pandangan SEC atau stafnya. Tampakny Gensler lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan tentang pasar kripto, terutama setelah kritik yang dialamatkan kepada SEC terkait komentarnya terhadap industri kripto.
Sebelum sidang, Gensler menyatakan bahwa dia tidak akan memberikan komentar tentang proses pengadilan yang sedang berlangsung dalam tuntutan hukum terkait kripto, seperti kasus Grayscale dan XRP.
Sidang Gensler memunculkan perdebatan tentang perlunya regulasi yang lebih jelas dalam industri kripto untuk melindungi konsumen. Beberapa pihak, termasuk bursa kripto Coinbase, telah memanggil pendekatan legislatif dalam merumuskan regulasi untuk memastikan keamanan dan perlindungan bagi pengguna kripto. Dengan ketidakpastian regulasi saat ini, risiko terhadap konsumen dan pekerjaan dalam industri ini menjadi perhatian.
Meskipun sidang ini berlangsung, harga Bitcoin tidak mengalami perubahan yang signifikan. Pergerakan BTC masih berada di kisaran Rp399 jutaan dalam 24 jam terakhir.