JAKARTA - Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, diduga mengalami pencurian akun di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Menurut penyelidik blockchain terkemuka ZachXBT, kejadian ini telah mengakibatkan para korban kehilangan lebih dari 691.000 dolar AS (Rp10,5 miliar) secara kolektif setelah mengklik tautan berbahaya.
Pada tanggal 9 September, dalam unggahan di X, Dmitry Buterin, ayah dari Vitalik, mengumumkan bahwa akun putranya telah diretas. "Tolong abaikan unggahan ini, sepertinya Vitalik telah diretas. Dia sedang berusaha untuk mendapatkan kembali aksesnya," bunyi posting itu.
Unggahan yang ia maksud telah dihapus. Unggahan tersebut dipublikasikan di akun Buterin, yang mengklaim merayakan kedatangan "Proto-Danksharding ke Ethereum."
Para peretas membagikan tautan berbahaya ke token nonfungible (NFT) peringatan gratis yang diduga tersedia, menggoda korban untuk menghubungkan dompet mereka sebelum akhirnya mencuri semua dana mereka.
Akibatnya, insiden ini membuat pengembang Ethereum. Bok Khoo, yang lebih dikenal sebagai Bokky Poobah di X, mengklaim bahwa ia telah mengalami kerugian dalam koleksi NFT CryptoPunk-nya.
Saat ini, harga dasar yang berlaku untuk NFT CryptoPunk berada di sekitar 46,99 Ether (ETH), yang setara dengan sekitar 76.837 dolar AS (Rp1,1 miliar).
BACA JUGA:
ZachXBT telah aktif memberi tahu 438.200 pengikutnya tentang aktivitas peretas. Ia baru-baru ini membagikan bahwa NFT yang paling berharga yang berhasil dicuri adalah CryptoPunk #3983, senilai 153,62 ETH, setara dengan sekitar 250.543 dolar AS (Rp3,8 miliar).
Seorang pengguna dengan alias Satoshi 767 di X mengklaim bahwa Buterin mungkin tidak menerapkan tindakan keamanan yang cukup untuk akun X-nya.
"Saya tidak suka menjadi orang yang mengatakannya, tetapi Vitalik seharusnya bertanggung jawab atas operasi keamanan yang buruk dan mengganti kerugian yang dialami," katanya, sebelum mengimplikasikan bahwa ia percaya kelalaian Buterin telah menyebabkan serangan itu.
"Satu-satunya cara ini bukanlah kelalaian Vitalik adalah jika seseorang di X secara internal meretas akunnya, atau jika dia dipaksa secara langsung oleh penjahat yang mengancam kekerasan. Saya sangat meragukan itulah yang terjadi. Kemungkinan besar, ini adalah SIM swap." tambah Satoshi 767.
Namun, ZachXBT menantang tuduhan tersebut, mengatakan bahwa profil tinggi Buterin membuatnya rentan terhadap berbagai bentuk percobaan peretasan.
"Anda belum tahu apakah itu adalah SIM swap. Vitalik cukup besar sebagai target sehingga seorang insider bisa saja dibayar atau panel digunakan," ungkap ZachXBT, seperti dikutip Cointelegraph.