Bagikan:

JAKARTA - YouTube mulai mengambil langkah lain agar para konten kreatornya dapat lebih memahami kebijakan yang diterapkan perusahaannya, dengan menghadirkan kursus pelatihan pendidikan.

Saat ini, sebagian besar kreator mengunggah konten dengan itikad baik dan tidak melanggar kebijakan.

Dikatakan YouTube, untuk lebih membantu mereka yang secara tidak sengaja melanggar batas, pihaknya terus berupaya memperkenalkan alat baru untuk membantu kreator menghindari teguran Pedoman Komunitas.

Namun, seiring Pedoman Komunitas diperbarui, kreator mengatakan kepada YouTube, mereka memerlukan lebih banyak sumber daya untuk lebih memahami cara menentukan garis kebijakan.

"Mulai hari ini, kreator memiliki opsi untuk mengikuti kursus pelatihan pendidikan ketika mereka menerima peringatan Pedoman Komunitas," ungkap YouTube dalam pengumumannya, dikutip Rabu, 30 Agustus.

Menurut YouTube, kursus ini akan memberikan cara baru bagi kreator untuk memahami bagaimana mereka menghindari konten yang melanggar kebijakannya di masa mendatang.

"Kami yakin upaya pendidikan berhasil mengurangi jumlah kreator yang secara tidak sengaja melanggar kebijakan kami," ujar YouTube.

Pelatihan itu telah dirancang untuk memberikan kejelasan lebih lanjut kepada kreator tentang jenis konten apa yang melanggar kebijakan YouTube.

"Misalnya, seorang kreator yang memposting video yang dimaksudkan untuk mendidik tentang kesehatan seksual, namun kami memutuskan bahwa video tersebut melanggar Pedoman Komunitas kami karena tidak memiliki konteks yang memadai berdasarkan kebijakan kami mengenai ketelanjangan dan konten seksual," ucap YouTube.

Sebelumnya, YouTube akan menghapus video tersebut dan menerapkan peringatan seumur hidup pada saluran kreator itu.

Tetapi ke depannya, meskipun platform masih akan menghapus konten yang melanggar, kreator yang memilih untuk mengikuti kursus akan meninjau serangkaian pertanyaan tentang kebijakan konten seksual dan mempelajari cara agar tetap mematuhi garis kebijakan perusahaan.

"Penyelesaian kursus akan menghilangkan peringatan dari saluran kreator, selama mereka tidak melanggar kebijakan yang sama selama 90 hari," jelas YouTube.

Apabila kreator hanya menerima satu peringatan sepanjang masa aktif salurannya, kini mereka akan menerima peringatan individual tergantung pada kebijakan spesifik yang dilanggar.

Sebagai informasi, layanan streaming milik Alphabet ini mulai memberikan peringatan satu kali untuk pelanggaran kebijakan pertama pada 2019, yang memberikan kesempatan kepada kreator untuk meninjau kesalahannya sebelum menghadapi hukuman lebih lanjut.

Sekarang, berdasarkan data YouTube, lebih dari 80 persen kreator yang menerima peringatan tidak pernah lagi melanggar kebijakannya.