YouTube Uji Coba Sistem Moderasi Komentar Spam yang Kerap Ganggu Konten Kreator
YouTube mengalami peningkatan spam komentar di channel mereka. (foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Belakangan konten kreator di YouTube mengalami peningkatan spam komentar di channel mereka, dan kini perusahaan mengatakan tengah mengatasi hal tersebut.

Diketahui, masalah ini sangat krusial bagi konten kreator yang sering melihat lebih banyak komentator jahat meniru identitas mereka dalam upaya untuk menipu subscriber mereka.

Spam komentar YouTube bisa bermacam-macam bentuknya. Biasanya, konten kreator dengan subscriber tinggi sering khawatir tentang spam yang meniru identitas mereka, menjanjikan sesuatu yang baik kepada subscriber untuk mengirim pesan kepada mereka, dan kemudian mengarahkan individu keluar dari YouTube dengan cara tertentu untuk menipu mereka.

Komentar spam lainnya bisa jadi tidak terlalu berbahaya, tetapi tetap mengganggu atau berpotensi. Konten kreator yang kedapatan spam komentar antara lain, Linus Tech Tips, Jacksepticeye, dan MKBHD.

"YouTube punya masalah. Spam. Dari penipuan crypto hingga suplemen kesehatan hingga Robux gratis, itu terus memburuk setiap hari," ungkap Linus Sebastian pada 1 Februari di channel YouTube Linus Tech Tips-nya.

YouTube memang memiliki banyak alat untuk memerangi komentar berisi spam, dan itu menghapus banyak komentar secara otomatis. Perusahaan menggunakan pembelajaran mesin dan tinjauan manusia.

"Kami telah menghapus lebih dari 950 juta komentar karena melanggar kebijakan kami seputar spam, menyesatkan, dan penipuan. Sebagian besar dari penghapusan tersebut pertama kali terdeteksi oleh sistem penandaan otomatis pada Q4 2021,” ungkap juru bicara YouTube Ivy Choi yang dikutip dari The Verge, Sabtu, 9 April.

Sayangnya, sistem itu jelas belum cukup, dan YouTube menyadarinya. Maka dari itu YouTube tengah melakukan eksperimen fitur moderasi baru, yang diungkapkan Marques Brownlee pemilik channel MKBHD melalui Twitter-nya.

Diklaim fitur tersebut dapat meningkatkan keketatan dari komentar yang berpotensi tidak pantas, kemudian secara otomatis akan ditahan untuk ditinjau.

“Mengingat sifat yang berkembang dan taktik pergeseran konten spam, kami akan terus menyesuaikan sistem kami agar tetap terkini,” tutur Choi.

Embed: