Bagikan:

JAKARTA - Google meningkatkan sistem deteksi otomatis dan sistem pembelajaran mesinnya untuk mengidentifikasi dan menghapus spam yang muncul di kolom komentar video YouTube.

Selama enam bulan pertama tahun 2022, tim YouTube  telah menghapus lebih dari 1,1 miliar komentar berisi spam. Namun sayangnya, pelaku spam memiliki banyak taktik untuk melakukan spam. Karena itu, YouTube terus meningkatkan sistem deteksi nya untuk jenis spam baru dengan lebih baik.

Selain itu, YouTube juga menemukan banyak bot yang mencoba masuk ke dalam obrolan langsung, dan ini akan berdampak negatif bagi para streamer yang sedang melakukan siaran langsung. 

"Karena itu kami telah meningkatkan deteksi robot spam untuk mencegah bot masuk ke obrolan langsung. Pembaruan ini akan membuat streaming langsung menjadi pengalaman yang lebih baik bagi semua orang," kata Rob, dari tim YouTube di situs web support Google untuk community

Peningkatan yang ketiga adalah YouTube meluncurkan fitur baru yang berguna sebagai pengingat saat pengguna tersebut mengirim komentar yang melanggar pedoman komunitas YouTube

Dengan kata lain, YouTube akan memberikan peringatan kepada Anda ketika mereka mendeteksi dan akan menghapus komentar yang Anda berikan, jika melanggar pedoman tersebut. 

Lebih lagi, ketika pengguna terus memberikan beberapa komentar kasar, YouTube akan memberikan mereka sanksi dengan tidak memperbolehkannya berkomentar di video manapun hingga 24 jam. 

"Pengujian kami menunjukkan bahwa peringatan/waktu tunggu ini mengurangi kemungkinan pengguna meninggalkan komentar yang melanggar lagi," jelas Rob. 

Sayangnya, pemberitahuan ini hanya tersedia untuk komentar yang menggunakan bahasa Inggris. Tapi, YouTube mengharapkan untuk dapat menghadirkannya ke lebih banyak bahasa dalam beberapa bulan mendatang.

"Tujuan kami adalah untuk melindungi kreator dari pengguna yang mencoba memberikan dampak negatif pada komunitas melalui komentar, serta menawarkan lebih banyak transparansi kepada pengguna yang mungkin telah menghapus komentar karena pelanggaran kebijakan dan semoga membantu mereka memahami Pedoman Komunitas kami," tandasnya.