JAKARTA - Instrumen Emisi Troposfer: Pemantauan Polusi (TEMPO) milik NASA baru saja membagikan gambar pertamanya, yang menunjukkan bagaimana satelit tersebut dapat melacak polusi udara.
Diluncurkan awal tahun ini, TEMPO mengorbit 22.000 mil di atas khatulistiwa. Instrumen berbasis ruang angkasa pertama itu, dirancang untuk terus mengukur kualitas udara di atas Amerika Utara dengan resolusi beberapa mil persegi.
Peta polusi pertama yang dirilis NASA dari misi tersebut menunjukkan konsentrasi gas nitrogen dioksida dari polusi di sekitar kota dan jalur transportasi utama di Amerika Utara.
TEMPO mengukur sinar matahari yang dipantulkan dan dihamburkan di permukaan bumi, awan, dan atmosfer. Gas-gas di atmosfer menyerap sinar matahari, dan spektrum yang dihasilkan kemudian digunakan untuk menentukan konsentrasi beberapa gas di udara, termasuk nitrogen dioksida.
Visualisasi tersebut menunjukkan enam pemindaian yang dilakukan antara pukul 11:12 hingga 17:27 EDT pada 2 Agustus. Tampilan close-up fokus pada wilayah barat daya AS dari Los Angeles hingga Las Vegas.
Kemudian, dari Texas tengah dan timur hingga New Orleans dan koridor Interstate 95 antara New York dan Washington.
Data tersebut dikumpulkan selama periode cahaya pertama TEMPO, yaitu 31 Juli hingga 2 Agustus, ketika pengendali misi membuka spektrometer untuk melihat Matahari dan Bumi serta memulai berbagai pengujian dan kalibrasi matahari.
BACA JUGA:
“TEMPO mulai mengukur polusi udara setiap jam di siang hari di wilayah Amerika Utara. Ini mengukur ozon, nitrogen dioksida, formaldehida, aerosol, uap air, dan beberapa jejak gas. Sudah ada hampir 50 studi sains yang direncanakan berdasarkan cara baru untuk mengumpulkan data," ujar fisikawan senior Smithsonian Astrophysical Observatory (SAO) dan peneliti utama TEMPO, Kelly Chance dalam sebuah pernyataan, dikutip Senin, 28 Agustus.
Untuk misi lebih lanjut, TEMPO akan melakukan pemindaian setiap jam pada siang hari terhadap atmosfer bagian bawah Amerika Utara mulai dari Samudera Atlantik hingga pantai Pasifik dan dari sekitar Mexico City sampai Kanada bagian tengah, yang mulai beroperasi penuh pada Oktober.
Instrumen utamanya adalah spektrometer canggih yang mendeteksi polusi yang biasanya tersembunyi dalam pantulan sinar matahari.
Pengamatan TEMPO bakal sangat meningkatkan kajian mengenai pencemaran yang disebabkan oleh lalu lintas pada jam-jam sibuk, pergerakan asap dan abu dari kebakaran hutan dan gunung berapi, serta dampak penggunaan pupuk terhadap lahan pertanian.
Selain itu, data TEMPO akan membantu para ilmuwan mengevaluasi dampak polutan terhadap kesehatan dan membantu pembuatan peta polusi udara pada skala lingkungan, sehingga meningkatkan pemahaman tentang kesenjangan kualitas udara dalam suatu komunitas.