Bagikan:

JAKARTA - Google mengumumkan langkah-langkah baru yang diambilnya untuk mematuhi aturan konten online Uni Eropa yang dikenal sebagai Digital Services Act (DSA). Langkah-langkah ini meliputi penyediaan informasi lebih lanjut tentang iklan berbasis target dan memberikan akses lebih banyak kepada para peneliti terkait data tentang bagaimana produk-produknya berfungsi.

Aturan DSA akan mulai berlaku pada Jumat 24 Agustus dan mengharuskan perusahaan-perusahaan teknologi untuk mengambil tindakan lebih lanjut dalam menangani materi pelecehan seksual anak dan disinformasi, menjadi lebih transparan tentang proses algoritma, bot, dan iklan berbasis target, serta menghapus produk-produk ilegal, tidak aman, atau palsu yang dijual di platform mereka.

Google akan memperluas Pusat Transparansi Iklan, sebuah repositori pencarian global tentang pengiklan di seluruh platformnya, untuk memenuhi ketentuan-ketentuan DSA tertentu dan memberikan informasi tambahan tentang pengiklanan yang ditargetkan untuk iklan yang disajikan di Uni Eropa.

Laurie Richardson, Wakil Presiden Kepercayaan dan Keamanan Google, menyatakan dalam sebuah pos di blog bahwa Google juga akan meningkatkan akses data bagi para peneliti yang ingin memahami lebih banyak tentang bagaimana Google Search, YouTube, Google Maps, Google Play, dan Shopping bekerja dalam praktiknya serta melakukan penelitian terkait risiko konten sistemik di UE.

Perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat ini juga akan memberikan lebih banyak visibilitas terhadap keputusan moderasi kontennya, memberikan pengguna berbagai cara untuk menghubungi perusahaan, dan memperbarui proses pelaporan dan bandingnya untuk memberikan jenis informasi dan konteks yang ditentukan tentang keputusannya.

Google juga akan meluncurkan Pusat Transparansi baru yang memungkinkan orang mengakses informasi tentang kebijakan-kebijakan perusahaan secara berdasarkan produk. Langkah-langkah ini menunjukkan upaya Google untuk mematuhi aturan DSA dan memastikan transparansi dan keamanan lebih lanjut dalam operasionalnya di Uni Eropa.