Reku Beberkan Strategi Optimalkan Aset Kripto di Tengah Volatilitas Pasar
Ilustrasi aset kripto (foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Pergerakan pasar kripto masih cenderung volatil secara signifikan selama satu pekan terakhir. Berdasarkan data Coinmarketcap, pada Rabu, 23 Agustus pagi ini, harga sejumlah aset seperti Bitcoin melemah 10,99 persen dan berada di level 25.993 dolar AS.

Sementara itu, Coinmarketcap juga melihat di mana Ethereum (ETH) melemah sebesar 10,72 persen dalam sepekan, sehingga berada di level 1.630 dolar AS atau setara dengan Rp24,9 juta. 

Menurut Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, penurunan harga Bitcoin ini terjadi sejak risalah pertemuan kebijakan oleh The Fed, terkait adanya potensi kenaikan inflasi yang juga akan menyebabkan potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut. 

Kendati demikian, beberapa trader mengaku masih ada potensi untuk menghijau. Meski begitu, kondisi tersebut perlu diperhatikan oleh investor aset kripto untuk menyusun kembali strategi investasinya.

Robby selaku Chief Compliance Officer (CCO) Reku menjelaskan investor perlu melakukan riset mendalam dan memahami profil risiko masing-masing di tengah volatilitas pasar. 

“Ini penting untuk membantu investor dalam membuat perencanaan yang matang. Investor juga dapat lebih bijak dalam memilih jenis aset yang sesuai dengan profil risikonya,” ujar Robby dalam pernyataan yang diterima di Jakarta.

Tidak hanya itu, Robby melanjutkan, bahwa investor juga dapat memilih sejumlah teknik-teknik untuk mengoptimalkan aset, salah satunya adalah Dollar Cost Averaging (DCA). 

“Diantaranya seperti Dollar Cost Averaging atau DCA, yang mana investor membeli sejumlah aset secara rutin dan disiplin. Selain itu, investor juga bisa melakukan staking atau mengunci aset kripto untuk memperoleh passive income,” pungkasnya.