Apa itu <i>Hablum Minallah</i> dan <i>Hablum Minannas</i>? Yuk Pahami Maknanya
Ilustrasi (foto: Pixabay)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Apa itu hablum minallah dan hablum minannas? Secara harfiah, hablum minallah dapat diartikan sebagai hubungan antara manusia dengan Allah. Sedangkan kata hablum minannas bermakna hubungan dengan sesama manusia. Apa maksudnya?

Artikel berikut ini akan menjelaskan secara lebih detail apa itu hablum minnallah dan hablum minannas. Baca terus untuk memahami artinya!

Apa itu Hablum Minallah dan Hablum Minannas?

Faisal Faliyandra dalam Konsep Kecerdasan Sosial Goleman Dalam Perspektif Islam (2019) menjelaskan bahwa hablum minallah merupakan sebuah konsep bagaimana manusia menjalin hubungan dengan sang maha pencipta Allah SWT dengan mengikuti segala perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.

Sedangkan hablum minannas dijelaskan sebagai sebuah konsep di mana individu manusia menjaga hubungan baik dengan individu atau kelompok manusia lainnya.

Secara sederhana, hablum minallah diartikan sebagai hubungan yang baik kepada Allah SWT. Hubungan baik ini dilakukan dengan ubudiyah atau ibdah. Hidup manusia di dunia pada hakikatnya adalah hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Dalam Quran surah Ad-Dzuriat ayat 56 Allah SWT berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Latin: Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya`budun.

Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.

Sedangkan makna hablum minannas adalah hubungan yang baik dengan sesama manusia. Pada hakikatnya, manusia merupakan mahluk sosial.

Dalam Quran surah An-Nisa ayat 36, Allah SWT befirman:

وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Latin: Wa'budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan fakhụrā.

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan tema sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”.

Menurut Tafsir Kementerian Agama, surah An Nisa ayat 36 membahas tentang aturan dan tuntutan kehidupan rumah tangga serta harta waris. Disebutkan, perlu tingkat kesadaran untuk memenuhi aturan tersebut.

Surah An Nisa ayat 36 juga menegaskan perintah menyembah Allah SWT.

“Ayat ini menekankan kesadaran tersebut dengan menunjukkan perincian tempat tumpuan kesadaran itu dipraktikkan. Dan sembahlah Allah Tuhan yang menciptakan kamu dan pasangan kamu, dan janganlah kami sekali-kali mempersekutukan-nya dengan sesuatu apa pu,” bunyi tafsir Kemenag RI.

Dalam ayat ini, seorang muslim dianjurkan untuk berbuat baik kepada sesama, baik kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang miskin, tetangga serta mereka yang tidak beragama Islam.

Tak hanya itu, Allah SWT juga tidak senang kepada orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. Mereka dicontohkan sebagai orang yang kikir dan menyuruh orang lain untuk berbuat demikian dengan cara menghalangi jalan untuk berinfak dengan ucapan.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hablum minannas pada intinya merupakan sikap dan kebaikan kita kepada sesama manusia. Yang mana mencerminkan hidup bertetangga, bersaudara dan kerabat yang lebih condong kepada kebaikan.

Demikian informasi tentang apa itu hablum minallah dan hablum minannas. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.