JAKARTA - Pada Kamis, 23 Agustus, para ahli Korea Selatan mengumumkan pembentukan sebuah komite untuk memverifikasi klaim bahwa telah ditemukan superkonduktor suhu kamar. Temuan ini telah menimbulkan antusiasme di kalangan investor, namun juga mendapat skeptisisme dari para ahli sejak diungkapkan beberapa waktu lalu.
The Korean Society of Superconductivity and Cryogenics, sebuah kelompok ahli, mengeluarkan pernyataan pada Kamis lalu bahwa mereka telah meminta Quantum Energy Research Centre untuk mengirimkan sampel guna memverifikasi temuan para penelitinya mengenai material superkonduktor suhu kamar, yang diumumkan secara publik bulan lalu melalui sebuah situs web sebelum publikasi resmi.
"Ada banyak kontroversi mengenai keaslian hasil penelitian yang dilaporkan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dan klaim-klaim lainnya ditambahkan tanpa melalui proses peer review," ungkap kelompok ahli tersebut.
"Menggunakan data dari dua makalah yang diarsipkan dan video yang dipublikasikan, saat ini material-material tersebut belum dapat disebut sebagai superkonduktor suhu kamar," tambahnya, dikutip Reuters.
Superkonduktor, yaitu zat-zat yang tidak memiliki hambatan listrik, dianggap bernilai tinggi karena dapat membuat arus listrik mengalir tanpa kehilangan energi. Namun, hingga saat ini hanya sedikit material yang ditemukan mampu menunjukkan sifat superkonduktivitas pada suhu dan tekanan yang sangat tinggi, sehingga tidak praktis untuk digunakan secara luas.
Kelompok ahli tersebut mengungkapkan bahwa organisasi seperti Universitas Nasional Seoul, Universitas Sungkyunkwan, dan Universitas Sains dan Teknologi Pohang akan memverifikasi temuan tersebut jika sampel diberikan oleh Quantum Energy Research Centre, sementara organisasi anggota juga sedang melakukan penelitian verifikasi mereka sendiri.
BACA JUGA:
Para peneliti yang mengklaim temuan tersebut tidak segera memberikan tanggapan atas permintaan untuk memberikan komentar.
Sejak pengumuman tentang superkonduktor praktis ini dipublikasikan oleh para peneliti Korea Selatan, saham di Amerika Serikat, China, dan Korea Selatan telah mengalami kenaikan, karena investor melakukan taruhan awal meskipun mendapat skeptisisme dari beberapa ilmuwan.
Antusiasme global semakin meningkat setelah sebuah universitas di China mempublikasikan video yang menduplikasi eksperimen tersebut.
Indeks saham yang melacak saham-saham terkait superkonduktor di China telah melonjak sejak akhir Juli, ketika para peneliti Korea Selatan mempublikasikan makalah mereka, naik hingga 22%, meskipun sebagian besar kenaikan tersebut hilang pada Kamis lalu.
Di antara saham-saham tersebut adalah Jiangsu Etern Co dan Western Superconducting Technologies yang masing-masing turun 9,7% dan 8,13% pada Kamis itu.