Bagikan:

JAKARTA - Otoritas pengawas keuangan Kanada, Office of the Superintendent of Financial Institutions (OSFI), mengajukan perubahan pada pendekatan modal dan likuiditas terkait aset kripto, seperti yang diumumkan pada 26 Juli. Menurut OSFI, aturan yang diajukan akan menyederhanakan pendekatan lembaga keuangan terhadap risiko aset kripto yang dianggap berisiko, dengan menentukan empat kategori aset kripto dan perlakuan modal yang sesuai.

OSFI membuka konsultasi publik untuk dua rancangan panduan hingga 20 September. Salah satu panduan memengaruhi lembaga pengambilan simpanan yang diatur oleh pemerintah federal, seperti bank dan koperasi kredit, sementara yang lainnya mengatur perlakuan modal regulasi untuk paparan aset kripto bagi perusahaan asuransi.

"Lembaga pengambilan simpanan dan perusahaan asuransi memerlukan kejelasan tentang bagaimana cara menangani paparan aset kripto terkait modal dan likuiditas. Kami berharap memberikan kejelasan ini melalui panduan-panduan baru yang mencerminkan masukan industri dan standar internasional," kata Superintenden OSFI, Peter Routledge.

Aturan baru ini bertujuan untuk mencerminkan "lingkungan risiko yang berkembang," catat regulator. Aturan-aturan ini juga mengatasi perubahan yang diperkenalkan oleh Komite Basel pada Desember 2022 yang menguraikan standar perbankan baru untuk paparan aset kripto, dengan implementasi yang dijadwalkan mulai 1 Januari 2025. Standar baru dari Komite Basel mencakup aturan terkait aset tradisional yang ditokenisasi, stablecoin, dan aset kripto tanpa dukungan aset riil.

Ad OSFI mengatakan bahwa rancangan panduan mereka menggabungkan standar perbankan internasional baru tersebut, sementara panduan asuransi disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan khusus industri asuransi setempat.

Panduan baru ini juga akan menggantikan panduan penasihat yang telah ada sebelumnya yang diterbitkan pada Agustus 2022 yang mendefinisikan dan mengategorikan paparan aset kripto dan risiko potensialnya bagi lembaga keuangan.

Lanskap regulasi Kanada yang terus berkembang muncul di tengah keprihatinan yang semakin meningkat tentang dampak aset digital terhadap sistem perbankan di seluruh dunia.

Di Amerika Serikat, bank-bank yang ramah terhadap kripto, seperti Silvergate dan Signature Bank, menutup operasi mereka karena masalah likuiditas yang berasal dari peristiwa terkait kripto pada tahun 2022.