JAKARTA - Pada Kamis 6 Juli, pihak regulator antitrust Uni Eropa mengeluarkan peringatan terkait akuisisi iRobot, produsen robot penyedot debu otomatis, oleh Amazon senilai 1,7 miliar dolat AS (Rp25,6 triliun). Pemerintah Uni Eropa mengkhawatirkan bahwa akuisisi ini dapat mengurangi persaingan dan memperkuat posisi Amazon sebagai penyedia pasar online.
Komisi Eropa membuka penyelidikan menyeluruh dan akan memutuskan pada tanggal 15 November, apakah mereka akan menyetujui atau memblokir transaksi ini.
"Kami terus bekerja sama dengan Komisi Eropa dan fokus untuk menjawab pertanyaan dan kekhawatiran yang diidentifikasi pada tahap ini," kata juru bicara Amazon kepada Reuters.
Penegak hukum antitrust di seluruh dunia kini semakin memperketat pengawasan terhadap perusahaan teknologi besar yang mengakuisisi pesaing-pesaing kecil. Mereka khawatir dengan akumulasi data oleh beberapa perusahaan dan perusahaan besar yang memanfaatkan dominasinya di pasar baru.
Akuisisi yang diumumkan pada Agustus tahun lalu akan menambahkan robot penyedot debu Roomba buatan iRobot ke portofolio perangkat pintar Amazon, yang meliputi asisten suara Alexa, termostat pintar, perangkat keamanan, dan layar pintar yang dipasang di dinding.
BACA JUGA:
IRobot pertama kali mengeluarkan robot penyedot debu Roomba pada tahun 2002. Amazon sebelumnya mengatakan bahwa pasar penyedot debu adalah pasar yang sangat kompetitif, dengan banyak perusahaan China yang terlibat.
"Komisi Eropa khawatir bahwa transaksi ini akan memungkinkan Amazon membatasi persaingan di pasar penyedot debu otomatis dan memperkuat posisinya sebagai penyedia di pasar online," kata eksekutif Uni Eropa tersebut.
"Komisi telah bekerja sama erat dengan otoritas persaingan lainnya selama penyelidikan awal dan akan terus bekerja sama selama penyelidikan menyeluruh ini... pembukaan penyelidikan mendalam ini tidak mengarah pada kesimpulan dari penyelidikan," jelasnya.
Juru bicara Amazon juga mengatakan bahwa perusahaan dapat "menawarkan sumber daya kepada perusahaan seperti iRobot untuk mempercepat inovasi dan berinvestasi dalam fitur-fitur penting sambil menurunkan harga bagi konsumen."
Keputusan penegak hukum antitrust Uni Eropa ini mengonfirmasi berita yang dilaporkan oleh Reuters bulan lalu dan muncul sebulan setelah lembaga antitrust Inggris mengizinkan transaksi ini tanpa syarat setelah tinjauan awal.