Bagikan:

JAKARTA - Meta Paltform Inc., perusahaan di balik raksasa media sosial Facebook dan Instagram, telah meluncurkan platform mikroblogging baru mereka yang bernama Threads.

Threads adalah aplikasi baru yang mirip dengan Twitter, memungkinkan pengguna untuk memposting teks, gambar, atau video, serta memberikan suka, berbagi, atau menyebarkan ulang konten.

Akun Threads disinkronkan dengan Instagram pada awalnya, memungkinkan pengguna untuk tetap menggunakan nama pengguna dan mempertahankan pengikut mereka. Posting dapat mencapai 500 karakter dan mencakup tautan, foto, dan video hingga lima menit.

Salah satu fitur yang tidak diadopsi dari Twitter adalah kemampuan untuk mengirim pesan langsung kepada pengguna lain, tetapi CEO Meta, Mark Zuckerberg, menjanjikan akan ada pembaruan di masa depan.

Dalam sebuah posting di aplikasinya beberapa jam setelah diluncurkan, Zuckerberg menulis: "Tim telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan Threads v1. Masih ada perjalanan yang panjang, tetapi sebuah kelompok berbakat telah membangun pondasi yang kuat."

Apakah Twitter Terancam?

Threads disebut sebagai "pembunuh Twitter" versi Meta. Perusahaan ini memiliki sejarah panjang dalam memperkenalkan fitur-fitur baru berdasarkan kesuksesan perusahaan pesaing.

Pada tahun 2016, Instagram menambahkan fitur "stories" ke Instagram, yaitu posting pengguna yang menghilang setelah waktu tertentu, sebagai tanggapan atas popularitas Snapchat yang meningkat. Baru-baru ini, fitur video pendek mereka yang baru, "Reels," juga bertujuan untuk menantang kepopuleran TikTok.

Peluncuran Threads bersamaan dengan serangkaian keputusan pemilik Twitter, Elon Musk, yang telah memicu kontroversi, termasuk pembatasan jumlah postingan yang dapat dilihat pengguna.

Threads mengklaim telah mendapatkan 10 juta pengguna baru dalam semalam, ini adalah prestasi yang mengesankan, termasuk selebritas seperti Jennifer Lopez dan Kim Kardashian, serta sejumlah merek perusahaan yang menyambut pengguna di platform tersebut.

Namun, karena adanya kekhawatiran regulasi yang sedang berlangsung, aplikasi ini saat ini tidak tersedia di Uni Eropa.

Pada Mei lalu, Meta dihukum denda sebesar 1,2 miliar euro (Rp19,6 triliun) oleh regulator privasi utama Uni Eropa karena penanganannya terhadap informasi pengguna, dan diperintahkan untuk menghentikan transfer data pengguna ke Amerika Serikat. Belum diketahui apakah dan kapan Threads akan tersedia di Uni Eropa.