Bagikan:

JAKARTA - Setelah pengumuman dari proyek DeFi RichQuack di Twitter, muncul kecurigaan bahwa platform perdagangan mata uang kripto Hotbit mungkin telah melakukan rugpull terhadap pelanggannya. RichQuack mengklaim bahwa mereka telah menjadi korban rugpull yang dilakukan oleh Hotbit. Platform perdagangan tersebut diduga menjual token QUACK senilai 256 Triliun yang dimiliki oleh pemegang QUACK di platform PancakeSwap.

Total nilai token tersebut mencapai sekitar 153.800 dolar AS (Rp2,3 miliar) pada saat penulisan artikel ini. RichQuack juga mengklaim bahwa saldo mereka sekitar 100.000 dolar AS (Rp1,5 miliar) dalam bentuk kripto, khususnya USDT dan QUACK, hilang di platform Hotbit.

Upaya mereka untuk menarik aset belum mendapatkan persetujuan, dan hingga saat ini, RichQuack mengatakan bahwa mereka tidak menerima respons dari pihak Hotbit. Selain itu, proyek-proyek lain seperti BabyDogeCoin (BABYDOGE) dan DogelonMars (ELON) juga terdampak oleh dugaan rugpull tersebut.

Beberapa data on-chain menunjukkan bahwa Hotbit terlibat dalam aktivitas dumping di beberapa proyek. BSC Scan melaporkan bahwa Hotbit telah menjual BABYDOGE senilai 4.000 BNB di PancakeSwap dan ELON senilai 500.000 dolar AS (Rp7,5 miliar) di Uniswap. Namun, selain dari RichQuack, tidak ada laporan pelanggaran atau serangan yang dilaporkan oleh proyek atau investor lainnya.

Perlu dicatat bahwa Hotbit sebelumnya telah mengumumkan penutupan operasi pertukaran terpusat (CEX) mereka pada bulan Juni. Alasan di balik keputusan ini adalah kondisi operasional yang memburuk dan perubahan dalam ekosistem mata uang kripto secara keseluruhan. Pengguna telah diberi peringatan untuk menarik aset mereka sebelum tanggal 21 Juni.

Hotbit sebelumnya telah menangguhkan penarikan dan penyetoran di platformnya sejak Agustus 2022. Namun, lembaga penegak hukum telah menyita aset Hotbit selama penyelidikan kriminal yang melibatkan mantan karyawan. Hotbit juga merasakan dampak dari kejatuhan dan pengajuan kebangkrutan FTX Derivatives Exchange pada bulan November yang menyebabkan aliran keluar dana yang signifikan dari pengguna CEX dan memburuknya aliran kas perusahaan.

Sejak penutupan operasi CEX, tidak ada informasi yang signifikan mengenai Hotbit, yang telah menjadi tidak aktif. Saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Hotbit terkait tuduhan rugpull yang dilontarkan oleh RichQuack dan dugaan aktivitas dumping yang terungkap dalam data on-chain.