Cara Mengetahui Token Kripto <i>Scam</i> dan <i>Rug Pull</i>, Cek di Sini!
Cara mengetahui kripto scam dan rug pull. (Foto; Dok. Coindoo)

Bagikan:

JAKARTA – Mata uang kripto atau cryptocurrency telah mengalami peningkatan popularitas sebagai aset digital dan alternatif sistem moneter hari ini. Meroketnya harga sejumlah mata uang kripto seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP), Dogecoin (DOGE) dan lainnya telah memberikan keuntungna kepada para investornya. Namun, ini juga mengundang masuknya para penjahat keuangan untuk masuk ke industri kripto. Karena itu, pentingnya cara mengetahui kripto scam atau rug pull.

Setiap hari selalu bermunculan koin atau token kripto baru. Komunitas kripto yang kerap berburu cryptocurrency potensial karena baru diluncurkan, mesti hati-hati. Karena tidak sedikit yang terjebak dalam proyek-proyek scam dan rug pull seperti kasus Squid Token pada tahun lalu.

Scammer atau penipu muncul dengan skema yang lebih canggih untuk mengambil keuntungan dari mereka yang kurang berpengalaman, termasuk melakukan manipulasi harga. Mereka juga kerap melakukan sejumlah cara untuk mengelabui pengguna melalui apa yang umumnya dikenal sebagai “rug pull,” skema di mana penipu membuat koin baru dan mempromosikannya secara agresif, mengandalkan klaim palsu atau berlebihan untuk membawa kabur dana para investor.

Untuk mengetahui mana kripto scam atau bukan, ada baiknya penggemar kripto melakukan riset terlebih dahulu dengan melihat sejumlah faktor penting terkait token kripto yang diincar. VOI.id akan memaparkan poin-poin penting yang akan membantu supaya Anda terhindar dari koin atau token kripto yang scam dan rug pull, sebagaimana yang akan dipaparkan berikut ini!

Cara Mengetahui Token Kripto Scam dan Rug Pull

1. Periksa Whitepaper

Whitepaper biasanya biasanya disusun oleh pengembang dan berisi penjelasan serta tujuan terkait proyek kripto. Dalam buku putih ini, pengembang juga menjelaskan tokenomic, model bisnis, dan sejumlah aspek penting lainnya. Proyek kripto yang serius cenderung memiliki kelengkapan data dan hasil riset untuk mewujudkan visi mereka.

Oleh karena itu, Anda harus bersikap skeptis jika menemukan white paper proyek kripto yang biasa-biasa saja atau dirancang secara sembarangan dan tidak menjelaskan secara lengkap kegunaan atau utilitas token dan visi pengembang. Untuk melihat Whitepaper, Anda bisa masuk ke website resminya atau melalui laman CoinMarketCap atau Coingecko. Biasanya di bawah nama koin/token ada tulisan "whitepaper" yang bisa diklik oleh pengguna.

2. Ketahui Tim Pengembangnya

Faktor lain untuk melihat kejelasan apakah sebuah proyek kripto scam atau bukan, Anda bisa mencari tahu siapa saja tim pengembang dan orang-orang penting dalam proyek tersebut. Tidak berhenti sampai di situ, Anda juga harus lebih detail memeriksa identitas dan latar belakang profesional mereka, serta posisi mereka dalam proyek tersebut.

3. Kemitraan

Biasanya sejumlah proyek kripto kerap mencantumkan berbagai nama perusahaan modal ventura (VC) dan media serta bursa kripto dalam website resminya. Jangan berhenti sampai di situ, Anda juga harus mengetahui apakah nama-nama perusahaan yang tercantum itu benar-benar memiliki korelasi atau tidak. Pasalnya, ini menunjukkan kredibilitas penting sebuah proyek kripto. Lagi pula, untuk menjalin kemitraan dengan VC atau media kripto itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

4. Perhatikan Roadmap-nya

Proyek kripto memiliki roadmap untuk mengukur apa yang telah mereka capai dan apa yang akan mereka capai dalam beberapa bulan atau tahun ke depan. Pengembang menjelaskan secara sederhana dalam roadmap terkait proyek dan strategi jangka panjangnya. Namun, apabila proyek kripto tidak memiliki roadmap atau roadmap-nya tidak realistis, kemungkinan itu adalah proyek scam. Pasalnya, roadmap atau peta jalan ini mencerminkan rangkuman penting dalam whitepaper.

5. Likuiditas

Periksa daftar token. Jika diperdagangkan di sangat sedikit bursa kripto terpusat (CEX) atau bursa kripto terdesentralisasi (DEX), ada kemungkinan besar itu adalah penipuan.

Mencari tahu berapa banyak likuiditas yang ada di balik token sama pentingnya. Dalam DeFi seperti dalam keuangan tradisional, likuiditas adalah nilai total aset yang tersedia untuk diperdagangkan di pasar tertentu, atau pool. Likuiditas rendah biasanya berarti proyek kripto baru diluncurkan atau sangat sedikit digunakan.

DEXTools adalah situs yang sangat baik untuk mengetahui seberapa likuid kolam perdagangan bursa terdesentralisasi. Pengguna dapat memfilter pencarian token berdasarkan blockchain dan bursa. Sementara itu, mencari tahu volume transaksi dan jumlah alamat aktif yang berinteraksi dengan smart contract proyek juga akan memberikan informasi berharga bagi spekulan.

6. Cek Website Resminya

Situs web yang buruk yang terlihat seperti dibuat dari template dan terlihat amatir adalah pertanda buruk. Tip yang berguna adalah mencari domain di whois. Beberapa yurisdiksi umumnya dikenal sebagai hosting situs web penipuan.

Jika situs terlihat bagus pada pandangan pertama, meninjau tautan eksternal ke situs-situs yang berisi konten terkait proyek, seperti blog, akan mengungkap informasi berharga. Tautan yang rusak atau konten eksternal yang buruk dan usang dapat memberi tahu kita seberapa besar kepedulian tim terhadap rencana jangka panjang proyek.

Referensi palsu seperti menyebutkan bahwa proyek telah menyertakan konten terkait di situs-situs seperti Crypto Briefing, Yahoo Finance, Cointelegraph, atau CNBC padahal tidak, jelas bukan pertanda baik. Pernyataan dan testimoni palsu atau berlebihan juga harus menimbulkan kecurigaan.

7. Amati Aktivitas Media Sosialnya

Jika pengguna di media sosial mengeluh tentang aspek token atau protokol yang salah dan tim tidak responsif atau tidak jelas tentang klaim tersebut, menjauhlah dari proyek itu. Membaca forum seperti Reddit atau Twitter adalah cara terbaik untuk menemukan sentimen keseluruhan komunitas proyek.

Demikian cara mudah mengetahui kripto scam dan rug pull atau bukan. Ini ditujukan supaya Anda terhindar dari kerugian materi dan moril karena ikut-ikutan main kripto tanpa melakukan riset atau DYOR (Do Your Own Research) terlebih dahulu. Semoga bermanfaat!