Bagikan:

JAKARTA – Squid Game Token (SQUID) yang terinspirasi dari film serial Netflix dikabarkan sudah meroket 75.000 persen, namun token SQUID mendadak jatuh hampir mendekati nol. Saat ini tautan ke situs web dan media sosialnya mendadak hilang. SQUID dicurigai sebagai scamming atau penipuan.

Sejumlah laporan dari para trader mengaku mereka tidak bisa menjual token SQUID dan melakukan penarikan lewat bursa kripto terdesentralisasi PancakeSwap. Pihak CoinMarketCap sendiri mengungkapkan banyak laporan yang masuk mengenai tautan ke situs web dan medsos SQUID yang sudah tidak bisa diakses lagi. PancakeSwap juga sudah menutup perdagangan SQUID karena token tersebut diidentifikasi sebagai token scam.

Berdasarkan whitepaper project SQUID, token tersebut adalah kripto play-to-earn yang terinspirasi dari serial film Korea Selatan, Squid Game, yang mengisahkan para peserta game yang bisa berakhir dengan kematian atau kekayaan.

Melansir Business Insider, harga token Squid Game telah meroket dari 0,01 dolar AS pada Selasa menjadi 38 dolar AS pada Minggu sebagaimana data dari CoinMarketCap. SQUID naik lagi ke harga 90 dolar AS pada Senin pagi, kemudian meroket lagi hingga tembus 2.861 dolar AS sebelum token tersebut jatuh ke harga 0,003467 dolar AS keesokan paginya.

“Penipuan telah menyelesaikan siklusnya, dan harganya baru saja turun secara signifikan,” kata salah satu founder CoinGecko, Bobby Ong kepada Insider.

“Situs web dan akun media sosial yang dihapus adalah tanda yang sangat jelas bahwa itu adalah penipuan,” tambah Ong.

Sebelumnya, banyak pengguna Twitter mencurigai token SQUID sebagai scam. Beberapa hal yang membuat mereka curiga adalah tidak adanya transparansi pendiri token tersebut, juga komentar palsu Elon Musk yang dibuat seolah-olah mendukung SQUID, juga penyebutan CoinGecko sebagai mitra dan itu dibantah oleh perusahaan.

“Semakin banyak orang bergabung, semakin besar kumpulan hadiahnya,” kata dokumen token SQUID, dikutip dari BBC.

Selain itu, dalam catatan juga disebutkan bahwa ada pembatasan penjualan yang dilakukan para trader denga alasan untuk mengurangi aksi “anti-dumping”. Hingga saat ini penyedia token di PancakeSwap belum bisa dihubungi, pihak PancakeSwap juga belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait masalah tersebut.