Bagikan:

JAKARTA – Kolapsnya Terra (LUNA) dan stablecoin UST pada bulan Mei 2022 lalu hingga lebih dari 99 persen, telah merugikan para para investor LUNA baik retail maupun institusi. Jatuhnya harga LUNA dan UST saat itu turut menyeret runtuhnya platform peminjaman kripto Celsius dan pemain besar Three Arrows Capital.

Informasi terbaru menyatakan sekelompok investor retail telah mengorganisir perburuan pendiri Terra, Do Kwon. Menurut laporan dari Financial Times, para pedagang kripto yang kesal dengan runtuhnya ekosistem Terra senilai miliaran dolar awal tahun ini ingin memburu Kwon dan memulihkan kerugian mereka.

Para investor, yang berjumlah 4.400 orang dan dikenal sebagai UST Restitution Group (URG), mengambil penerbangan internasional ke lokasi terakhir Kwon yang diketahui sebagai cara untuk melacak pengusaha kripto tersebut.

Kwon saat ini dicari oleh Interpol dan otoritas Korea Selatan karena diduga melakukan penipuan keuangan. Dia juga menjadi target tuntutan hukum class action di Singapura dan AS.

Kang Hyung-suk, anggota URG yang dipekerjakan oleh Terraform Labs sebelum kejatuhannya, mengatakan kepada Financial Times bahwa dia terbang ke Dubai di mana dia yakin ada kemungkinan Kwon bersembunyi di sana.

“Menemukannya bisa lebih mudah dari yang diperkirakan. Saya ingin merekrut orang lain untuk bergabung dalam pencarian. Ada peluang 50-50 untuk mendapatkannya di Dubai,” katanya.

Anggota organisasi lainnya, yang menggunakan nama samaran HKTrader, mengatakan dia kehilangan tabungannya dengan berinvestasi ke stablecoin TerraUSD (UST). HKTrader mengatakan dia sedang menyusun gugatan class action terhadap Kwon saat dia melacaknya di Singapura.

Namun, HKTrader mengatakan dia kehilangan jejak Kwon setelah pengusaha crypto meninggalkan negara itu. Awal pekan ini, Kwon mengatakan dia mengambil tanggung jawab tunggal atas disintegrasi Terra, yang melihat sekitar 40 miliar dolar AS lenyap dari industri kripto.

Hingga kini, Kwon belum mengungkapkan keberadaannya, dengan alasan masalah keamanan. Menurut URG, terdapat beberapa negara yang bisa jadi persembunyian pendiri LUNA dan UST itu termasuk di Dubai, Rusia, Azerbaijan, Seychelles atau Mauritius, di antara negara-negara lain, sebagaimana dilansir dari Bitcoin.com News.